Kebanjiran, Petani Kebumen Terlambat Tanam Padi

KEBUMEN - Petani di kawasan banjir terutama Kecamatan Alian dan Kebumen sampai minggu pertama Februari 2015 rata-rata sudah  mengalami keterlambatan menanam padi sampai 4 bulan lamanya. Sebagian diantara  mereka baru merampungkan penanaman padinya pada Jum'at (06/02/2015).

"Setelah tertunda akibat sawah berulangkali terkena banjir Sungai Kedungbener  akibat jebolnya Bendung Pesucen di utara areal sawah ini, baru hari ini saya bisa menanam padi dengan bibit seadanya," ungkap Rokhadi, petani Dukuh Karangdadi    Desa Bojongsari   Kecamatan Alian  Kebumen, di sawahnya, Jum'at (06/02/2015).

Menurut Rochadi petani sudah siap menanam padi pada awal November 2014. Namun berhubung benih padi yang disebarnya pada akhir Oktober 2014  dimakan tikus dan benih yang disebar berikutnya dihanyutkan banjir, maka  diputuskannya untuk menghentikan aktifitas bertanamnya. Mengingat, berulangkali  sejak November sampai Desember 2014, air banjir menerjang areal sawahnya.

"Setelah curah hujan menurun dan tak ada luapan banjir lagi, akhirnya petani di sini mulai memberanikan diri menanam padi dengan bibit seadanya, yaitu bibit  yang tersedia di pedagang bibit padi. Kami tak sempat menyebar benih karena harus  mengejar waktu, khawatir akhir Maret atau April sudah kemarau," jelas Rochadi. (Dwi)(KRjogja.com)