Nelayan Tanggulangin Manfaatkan Ikan Rucah
KEBUMEN - Ikan rucah, sejenis ikan berduri banyak dan berdaging tipis, di Tempat Pelelangan Ikan(TPI) Tanggulangin Kecamatan Klirong Kebumen sering diremehkan oleh para pedagang ikan dan hanya dibeli dengan harga Rp 500 per kilogram. Nelayan pun sering merasa kesal dan membuang berkarung-karung ikan rucah hasil tangkapan, ketimbang rugi.
"Sedih juga membuang ikan hasil kerja keras melaut. Tapi itu cerita lama, karena sejak kami berhasil mengolahnya menjadi keripik dan laris di pasar, 'derajat' ikan ini naik, harganya kini Rp 3 ribu per kilogram saat musim panen raya dan Rp 5 ribu per kilogram saat musim biasa. Itupun kami harus rebutan dengan pedagang," tutur Sarikun, nelayan Tanggulangin yang menjadi Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan 'Karya Mina Sejahtera' di rumahnya sekaligus Sekretariat kelompok tersebut di perumahan warga eksodan Desa Tanggulangin, Rabu (04/02/2015).
Keberhasilan mengolah ikan rucah di tahun 2014 itu, Sarikun beserta 16 anggota kelompoknya yang pernah jatuh bangun bertahan hidup sejak terusir dari lokasi transmigrasi pasca reformasi 1998, kini merasakan peningkatan kesejahteraan ekonomi yang lebih menenteramkan hidup mereka.
Usaha mengolah badan dan sirip ikan rucah menjadi keripik tanpa penyedap rasa kimia itu menguntungkan secara ekonomi karena laku terjual Rp 70 ribu per kilogram dan berhasil lulus uji kualitas Laboratorium Kesehatan Daerah Kebumen. Setiap dua hari sekali mereka memproduksi 20 sampai 50 kilogram keripik ikan rucah.
"Demi menjaga rutinitas produksi, kami memecahkan diri jadi 2 kelompok. Karya Mina Sejahtera fokus mencari ikan di laut dan budidaya ikan lele dan gurameh pada 40 kolam. Sedangkan kelompok beranggotakan ibu-ibu bernama Kelompok Pengolah dan Pemasaran (Poklahsar) 'Mina Sejahtera' khusus memproduksi keripik dan memasarkannya," ujar Sarikun.
Semangat tinggi memproduksi keripik ikan rucah itu mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kebumen terus melakukan pendampingan, mengirimkan anggota kelompok dalam berbagai pelatihan dan membantu peralatan pengolahan. "Usaha kami kini berkembang dengan penambahan produk berupa nuget ikan salmon dan tenggiri yang harganya Rp 48 ribu per kilogram," ujar Ketua 'Mina Sejahtera', Zakiyah. (Dwi)(KRjogja.com)