Guru SMA 1 Raih Juara dalam Festival Dalang

FESTIVAL dalang dalam rangka Hari Jadi Kebumen membawa angin segar bagi pecinta seni wayang kulit di Kabupaten berslogan Beriman ini. Event tersebut mendapat apresiasi tinggi dari berbagai kalangan, dan memberi harapan bagus bagi pelestarian seni tradisi pewayangan dan pedalangan masih mendapat tempat di hati masyarakat.

Hal  ini juga terlihat dari banyaknya penonton menyaksikan acara berlangsung hampir sehari semalam tersebut.  Meskipun sempat diguyur hujan deras, namun penonton tidak beranjak dari tempat pelaksanaan acara di Alun-alun Kebumen, baru-baru ini.

Hal yang lebih membanggakan lagi, peserta festival itu bukan saja diikuti dalang profesional, namun juga dari guru SMA 1 Kebumen yakni Slamet Pramono SPd. Ia ditunjuk untuk mewakili wilayah Kebumen timur.

Kendati selama ini Slamet Pramono dikenal sebagai guru musik, pelatih vokal dan musisi di Kebumen, namun saat mendalang cukup mumpuni. “Sebagai seniman musik tentu saja sedikit bertolak belakang antara seni tradisi wayang yang pentatonis dengan musik modern yang diatonik, selama ini saya tekuni,” kata Slamet Pramono.

Ditanggap

Ditemui di rumahnya, Slamet menjelaskan, keikutsertaannya dalam festival tersebut untuk nguri-uri kebudayaan Jawa khususnya wayang kulit. Ketika ditanya soal persiapannya,  sambil tersenyum ia mengatakan tugas dinas dan kesibukannya tidak sempat melakukan persiapan khusus.

Bagi Slamet, pedalangan adalah dunianya dari kecil bahkan jauh sebelum mengenal musik, yakni semenjak kanak-kanak di daerah asalnya (Sukoharjo), di mana ia rajin menonton wayang kulit  semalam suntuk.

Seluruh cerita wayang, karakter, dan silsilahnya hampir lekat dalam ingatannya. Maka ketika maju ikut festival ibarat  membuka memori masa lalu. Ia pun meraih juara dua dalam festival tersebut. Ketika disinggung apakah sebelumnya pernah mendalang, Slamet mengemukakan ketika masa kuliah sering mendalang, dan pernah dijuluki sebagai dalang kampus karena pernah diminta rektornya mendalang di acara dies natalies di kampusnya.

Kepala SMA 1 Kebumen, Drs Waldiyono MPd ditemui  terpisah mengaku bangga atas prestasi anak buahnya di bidang pedalangan ini. Sebagai bentuk dukungan, Waldiyono beserta siswa SMA 1 Kebumen juga menyaksikan Slamet Pramono unjuk kebolehan dalam  festival.

“Seni tradisi di SMA 1 Kebumen mendapat porsi, dan tempat yang istimewa. Hampir setiap tahun sekolahnya menggelar acara ketoprak untuk siswa dan guru, juga pembinaan seni tradisi seperti karawitan, dan tari juga jadi kegiatan rutin di sekolah ini,” imbuh Waldiyono. (Arif Widodo-52)