Jalur Selatan Padat Kendaraan ; Libur Natal dan Akhir Tahun

 

KEBUMEN - Sejak libur Natal lalu, jalur selatan termasuk di wilayah Kabupaten Kebumen dipadati kendaraan. Kendaraan yang melintas didominasi mobil pribadi dengan nomor polisi luar kota, terutama Jakarta, Bandung, dan Cirebon.

Hingga Minggu (28/12) siang arus kendaraan masih cukup ramai, meski tidak sampai mengakibatkan kemacetan Kepadatan arus lalu lintas itu diprediksi akan bertahan hingga tahun baru 2015.

Dari pantauan Suaramerdeka, kepadatan arus lalu lintas terjadi di simpul kemacetan, seperti pasar tumpah, persimpangan jalan, perlintasan kereta api, dan rumah makan. Sejumlah hotel dan rumah makan tampak padat oleh bus pariwisata, seperti Hotel dan restoran Grafika, Rumah Makan Lestari, Hotel dan Rumah Makan Candisari, Rumah Makan Yunani.

Adapun kepadatan arus lalu lintas terjadi di perlintasan Kereta Api (KA) Karanganyar dan Kutowinangun. Maklum perlintasan KA itu berada di dekat pasar, sehingga ekor antrean kendaraan sampai di depan pasar.

Jalan Berlubang

Tak hanya padatnya kendaraan yang dikeluhkan pengguna jalan. Banyak jalan berlubang di sepanjang jalur selatan juga sangat menghambat pengendara. Bahkan lubang di ruas jalan sangat membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor. Ada beberapa ruas jalan yang berlubang dipasang tanda peringatan, baik oleh Satlantas dan Bina Marga maupun inisiatif warga.

"Secara umum, kondisi jalur selatan mulai perbatasan Jawa Barat sampai Yogyakarta sangat buruk," ujar Mardi (39) salah satu pengemudi bus AKAP jurusan Tasikmalaya-Yogyakarta.

Di antara yang paling jelek, kata dia ruas jalan di Purworejo di ruas Kecamatan bagelen. Bahkan, dia sering melihat pengendara sepeda motor yang jatuh akibat terperosok di lubang jalan dan tidak bisa mengendalikan keseimbangan. "Kalau saat normal Yogyakarta-Kebumen bisa ditempuh 2,5 jam, sekarang bisa molor 3-5 jam," imbuh sopir PO Efisiensi jurusan Cilacap-Yogyakarta.

Biasanya saat jalur utama macet, dia sering beralih ke Jalur Lintas Selatan-selatan (JLSS) atau Jalan Daendels. (j19-32)

SUMBER : suaramerdeka