Gandeng Dalang Untuk Sosialisasi HIV-AIDS

KARANGANYAR – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kebumen terus menggandeng sejumlah pihak untuk mensosialisasikan penanggulangan penyebaran HIV-AIDS di Kebumen. Salah satunya adalah dengan menggandeng para dalang untuk turut mensosialisasikan bahaya HIV-AIDS saat pentas dalam pergelaran wayang kulit.

Sosialisasi yang diikuti oleh para dalang anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kebumen itu berlangsung di Pedepokan Sehat Medika II di Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Karanganyar, Kebumen, Kamis (11/12) malam. Acara dihadiri oleh antara lain Sekretaris Daerah Adi Pandoyo, Ketua Pepadi Kebumen yang juga pendiri Padepokan Sehat Medika Karanganyar R Suman Sri Husodo, Sekretaris KPA Kebumen Siti Nuriatun Fauziyah.

Adapun materi sosialisasi disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kebumen, Tri Anggorowati. Setelah sosialisasi, acara dilanjutkan dengan pergelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Langgeng Hidayat dari Kecamatan Buayan.

Seketaris KPA Kebumen Siti Nuriatun Fauziyah menjelaskan, pihaknya sengaja menggandeng para dalang agar sosialiasi penanggulangan HIV-AIDS bisa dilakukan secara lebih luas. Selain untuk meningkatkan pengetahuan para dalang terkait bahaya HIV-AIDS, diharapkan pengetahuan itu disampaikan kepada masyarakat melalui pergelaran wayang kulit.

“Misalnya tema HIV-AIDS bisa disisipkan saat limbukan, sehingga lebih diterima oleh penonton,” ujar Siti Nuriatun Fauziyah kepada Suara Merdeka di sela-sela acara.

Sebelumnya, pihaknya juga menggandeng sejumlah elemen termasuk organisasi wanita antara lain PKK, Dharma Wanita, Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkara. Selain itu, juga menggandeng wartawan hingga penyiar radio.

“Mungkin untuk di Jateng baru KPA Kebumen yang menggandeng para dalang untuk ikut mensosialisasikan penanggulangan HIV-AIDS,” imbuhnya.

Kabid PMK pada Dinas Kesehatan Kebumen, Tri Anggorowati menyampaikan jumlah kasus HIV-AIDS yang ditemukan di Kebumen hingga November 2014 mencapai 375 kasus. Khusus tahun 2014 ini jumlah kasus yang ditemukan mencapai 96 kasus. Dari jumlah tersebut, 38,5 % positif HIV dan 61,5 sudah masuk kategori AIDS.

“HIV dapat menjadi AIDS saat kekebalan tubuh manusia menjadi rusak dan sangat lemah, akibat perkembangan virus HIV dalam tubuh. Orang yang terinveksi virus HIV mudah terserang berbagai penyakit karena rendahnya kekebalan tubuh,” ujarnya. (Supriyanto/ Suara Merdeka)

http://lintaskebumen.wordpress.com/