KEBUMEN-Konsistensi dan komitmen memberantas korupsi terus digelorakan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kebumen. Selama 2014 ini, Kejari berhasil menyelamatkan kerugian negara akibat tindakan korupsi sebesar Rp 1,299 miliar.

Kasi Pidsus Kejari Kebumen, Heru Cahyo mengatakan hal itu di sela-sela acara memperingati hari antikorupsi sedunia kemarin.

Cara-cara simpati dilakukan aparat penegak hukum dilingkungan Kejaksaan Negeri (Kejari) kebumen. Dalam rangka memperingati hari antikorupsi sedunia, para jaksa dan pegawai Kejari Kebumen membagikan bunga di sejumlah lampu bangjo kota berslogan Beriman ini. Kegiatan itu diawali dengan upacara di halaman Kantor Kejari Jalan Pahlawan Kebumen. Bertindak sebagai inspektur upacara Kajari Kebumen Supriyanto dan komandan upacara Sutrimo.

Kerugian Negara

Heru Cahyo, yang juga Ketua Panitia Hari Anti Korupsi sedunia Kejari Kebumen mengemukakan, sosialisasi antikorupsi dengan membagikan bunga kepada pengguna jalan itu agar lebih menyentuh.

"Kami bagikan di sejumlah lampu bangjo di kota Kebumen, seperti bangjo Tugu Walet dan Alun-alun Kebumen," kata Heru Cahyo yang juga Kasi Pisdus kejari Kebumen itu.

Upaya lain sebagai langkah preventif yang dilakukan Kejari juga dengan melakukan penerangan antikorupsi ke instansi dan penyuluhan kepada masyarakat. Kegiatan yang dilakukan secara intensif itu mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Hal itu sebagai wujud kebersamaan membangun di bidang penegakan hukum.

Penyelamatan kerugian negara tersebut dari penanganan perkara korupsi peningkatan jalan Soka-Klirong dan Tamanwinangun-Bocor tahun 2011 dengan terpidana Alwnudin Nawawi, pelaksana proyek dan Dwiyono Waluyo, selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) yang juga mantan Plt Kepala DPU Kebumen. Dimana, proyek peningkatan jalan senilai Rp 3,782 miliar itu dengan kerugian negara mencapai Rp 1,199 miliar.

Alwanudin dan Dwiyono divonis 1 tahun 10 bulan subsider 2 bulan penjara dan masing-masing didenda Rp 50 juta. (K5-32)
sumber : suaramerdeka