Sembilan Desa Rawan Longsor ; Terjadi di 30 Titik
KEBUMEN - Sembilan desa di wilayah Kecamatan Sadang di Kebumen Utara saat ini tergolong rawan longsor. Bahkan sejak hujan lebat pekan lalu, terjadi longsor di 30 titik lokasi di sejumlah desa dan jalan kabupaten.
Camat Sadang Sukamto kemarin mengungkapkan, kondisi longsor paling parah terjadi di Desa Seboro dan Desa Pucangan. Bahkan di Desa Pucangan longsor disertai banjir menyebabkan beberapa ternak warga hanyut dan hilang. Adapun longsor di Desa Seboro terjadi di beberapa tempat dan umumnya menimpa rumah warga serta jalan desa yang berlokasi di dataran tinggi dan dekat tebing.
Menurut Sukamto, kondisi geografi desa-desa di Kecamatan Sadang memang berupa pegunungan dan dataran tinggi. Bahkan sebagian lokasi desa itu terpencil, berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara serta dekat dengan hulu Sungai Luk Ulo.
Selama ini transportasi dan komunikasi sangat sulit. Dia menginstruksikan warga bila ada tanda bencana, seperti hujan lebat terus-menerus disertai angin kencang agar mengungsi atau menumpah ke rumah tetangga yang lebih aman. Apalagi bagi warga yang tinggal di dekat tebing atau lereng bukit dan sungai.
"Kami perintahkan saat terjadi bencana mengamankan diri dan keluarga dulu dengan menyingkir atau mengungsi. Apalagi saat malam hari, kami kesulitan mendatangi lokasi perkampungan di wilayah yang berjauhan dan di dataran tinggi serta medan jalan licin," jelas Sukamto.
Terima Bantuan
Sementara itu, pengurus PMI Kebumen Jumat pekan lalu telah menyerahkan bantuan untuk korban longsor di Kecamatan Sadang. Sebanyak 25 paket bantuan berupa alat kebersihan serta mi instan diserahkan Wakil Ketua PMI Kebumen Akhmad Sahli Syam kepada Camat Sadang Sukamto di kantor kecamatan.
Terpisah Sekretaris PMI Kebumen Kinanto menyatakan, masih tetap mewaspadai bencana banjir dan tanah longsor serta tanggul dadal di wilayah Kebumen. Mengingat curah hujan sejak Sabtu malam hingga Minggu sore ini cukup tinggi. PMI juga terus memantau wilayah dataran tinggi maupun sungai yang rawan bobol di Kebumen selatan.
"Kamis menyiagakan petugas relawan dan staf PMI piket di markas selama 24 jam. Mengingat curah hujan di wilayah Kebumen sampai saat ini masih cukup tinggi. Mudah-mudahan tidak ada lagi bencana yang membawa korban jiwa," tandas Kinanto di Markas PMI Jalan Arungbinang.
Pihaknya berencana membuka rekening bencana. Sebab sesuai masukan dari warga yang peduli dan pengusaha, masih banyak pihak dari luar daerah ingin memberi bantuan korban bencana melalui rekening PMI. Senin ini PMI akan membuka rekening Dompet Bencana di bank nasional agar mudah diakses penyumbang dari luar daerah. (B3-32)
sumber : suaramerdeka.com