Penempatan Guru PNS Dinilai Tidak Imbang

KEBUMEN  - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kebumen menilai bahwa penempatan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tingkat Sekolah Dasar(SD) dan sekolah menengah, yaitu SMP/SMA/SMK di wilayah Kebumen tidak seimbang. Hal itu mengakibatkan sejumlah SD masih kekurangan guru PNS. Sementara, jumlah guru PNS disekolah tingkat menengah seperti SMP/SMA/SMK justru terlampau banyak.

“Persoalan tersebut jelas menggangu atau mempengaruhi hasil pendidikan yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, kita berharap agar Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Kebumen segara mengatasi persoalan tersebut,”ujar ketua PGRI Kabupaten Kebumen, Tukijan SPd.

Tukijan menjelaskan, untuk mengatasi persoalan kekurangan guru tersebut, sebagian besar SD terpaksa mengangkat Guru Tidak Tetap (GTT). Gaji guru honorer tersebut diambilkan dari dana Bantuan Opreasional Sekolah (BOS) yang nilainya sangat kecil, yakni sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per bulannya. Karena anggaran gaji yang sangat kecil tersebut, guru honorer yang didapatkan, kurang memiliki kualitas yang sesuai . Selain itu tak sedikit pula para guru honorer yang ada tidak sesuai dengan kualifikasi, baik kualifikasi sesuai ijasah atau bidang mengajar.

Menurutnya, persoalan guru honorer ditingkat SD sebenarnya sebuah hal yang krusial. Mengingat pendidikan di sekolah dasar merupakan tempat pembentukan karakter anak-anak.
“Sebenarnya tugas mengajar guru di sekolah dasar jauh lebih berat ketimbang di sekolah tingkat SMP/SMA/SMK. Karena di sekolah dasar, guru berperan untuk membentuk karakter siswa. Sedangkan guru ditingkat menengah, mereka hanya tinggal mengembangkan dan mengrahkan karakter siswa yang sebelumnya telah dibentuk di SD,” tutur Tukijan.

Selain persoalan kurangan guru PNS,banyaknya guru yang belum menguasai iptek di tingkat sekolah dasar juga menjadi persolan yang penting. Banyaknya guru yang belum menguasai iptek dipicu atas beberapa hal, diantaranya masih banyaknya sekolah dasar yang belum mempunyai fasilitas iptek yang memadai. selain itu juga dikarenakan faktor usia guru. Pasalnya, sebagian besar guru yang belum menguasai iptek tersebut didominasi oleh guru usia tua.

“Dengan tuntutan kurikuum 2013 yang mengharuskan setiap guru bisa menguasai iptek tentunya hal ini juga menjadi PR bagi semua instansi pendidikan yang ada di Kebumen. Oleh sebab itu, semua instansi harus mau saling bekerja sama memecahkan berbagai persoalan yang ada didunia pendidikan Kebumen ini,”harapnya. (ben/bdg/radarbanyumas)

SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/11/penempatan-guru-pns-dinilai-tidak-imbang.html#ixzz3Icdc2zlv