Satu Jamaah Ditinggal di Tanah Suci

KEBUMEN  - Satu jamaah haji asal Kabupaten Kebumen yang tergabung dalam Kloter 64 terpaksa ditinggal di tanah suci karena sakit. Hingga Kamis (6/11) jamaah atas nama Paryono, Warga Adimulyo itu masih menjalani perawatan intesif di Rumah Sakit Arab Saudi, di Jeddah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, melalui staf Seksi Penyelenggaran Haji dan Umrah, Muslim, mengatakan jamaah haji atas nama Paryono seharusnya sudah tiba di Kebumen pada Selasa (4/11) lalu pukul 01.00 WIB. Namun, terpaksa ditinggal di tanah suci karena kondisinya semakin memburuk.

Ia menjelaskan, Paryono bukan satu-satunya jamaah yang ditinggal. Paryono bersama tiga jamaah haji lainnya dari Jawa Tengah masih sakit di tanah suci. Mereka akan dirawat hingga dinyatakan layak terbang untuk pulang ke tanah air dengan menumpang pesawat terbang reguler.

Menurutnya, haji yang masih dirawat di RS Arab Saudi, kepulangannya akan diantar oleh petugas PPIH di Arab Saudi hingga ke Indonesia. Setelah itu, mereka akan dijemput oleh petugas dari Kemenag Kebumen di Bandara Adi Soemarmo Boyolali.

“Haji yang sakit di Arab Saudi, tetap menjalani perawatan hingga mereka sembuh atau dinyatakan layak terbang, dan semuanya ditanggung oleh pemerintah,” katanya, saat proses pemulangan jamaah haji Kloter 71, Kamis (4/11).

Sementara itu, seluruh Kloter asal Kabupaten Kebumen sudah sampai di Kebumen. Yang lima jamaah yang tergabung dalam Kloter 71 sampai di Kebumen, Kamis (6/11) pukul 15.30 WIB. Kloter terakhir ini tiba terlambat setengah jam dari jadwal.

“Mengalami keterlambatan karena pesawatnya juga datangnya terlambat. Tapi dari lima jamaah Alhamdulillah semuanya sehat, walaupun usianya sudah sepuh-sepuh,” imbuhnya.

Hingga berakhirnya musim haji tahun 2014, jamaah haji asal Kabupaten Kebumen yang meninggal meningkat drastis dari tahun 2013 lalu. Jika pada 2013, hanya satu jamaah yang meninggal, pada musim haji kali ini dari 810 jamaah yang meninggal mencapai delapan orang.

Yakni, Sudarmin, Warga Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen (Kloter 62), Sadirah, asal Desa Klapasawit, Kecamatan Buluspesantren (Kloter 62). Rodiyah, warga Desa Lundong, Kecamatan Kutowinangun (Kloter 64), Harjo Suwarno, warga Desa Rejosari, Kecamatan Ambal (Kloter 64), Kiai Komari, warga Wonoyoso, Kecamatan Kebumen, (Kloter 64).

Selanjutnya, tiga jamaah yang meninggal sesampainya di tanah air, yaitu Ahmad Daldiri, warga Desa Kemukus, Kecamatan Gombong,(Kloter 62), meninggal di RS Muwardi Solo. Musirah, asal Desa Krandegan, Kecamatan Puring, (Kloter 64), meninggal di dalam pesawat. Dan Karyati (64), warga Desa Kritig, Kecamatan Petanahan (Kloter 62), meninggal sesaat setelah sampai di Aula Setda Kebumen. “Yang meninggal didominasi jamaah Kloter 64, karena memang banyak yang usianya sudah sepuh,” pungkasnya.(ori/radarbanyumas)

SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/11/satu-jamaah-ditinggal-di-tanah-suci.html#ixzz3IcawNTl4

FOTO-A-HL52.jpg