KEBUMEN - Kerajinan batik khas Kebumen di Desa Gemeksekti, Kebumen, terus dikembangkan. Memiliki predikat sebagai kampung batik Kebumen, Desa Gemeksekti saat ini telah memiliki sanggar dan pusat informasi batik (PIB) yang cukup memadai.

Bangunan cukup megah itu diresmikan oleh Asisten Sekda Bidang Administrasi Dyah Woro Palupi yang mewakili Bupati Buyar Winarso, Rabu (29/10).

Selain ditandai pemotongan untaian melati dan penandatanganan prasasti, peresmian juga dimeriahkan peragaan berbagai motif kain batik khas Kebumen oleh empat orang model.

Ketua Panitia Supardi sekaligus mewakili Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Makmur Jaya Desa Gemeksekti menyampaikan, sanggar dan pusat informasi batik tersebut dibangun melalui alokasi program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLBK) PNPM-Mandiri Perkotaan sebesar Rp 1 Miliar.

"Peresmian ini sekaligus untuk mensosialisasikan sanggar dan PIB sebagai sarana masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai batik di Desa Gemeksekti," ujar Supardi dalam sambutannya.

Pajang Batik

Sanggar dan PIB terletak di kompleks kantor kepala Desa Gemeksekti terdiri atas bangunan pendapa, pusat informasi batik dan showroom.

Pusat informasi terdapat sejarah batik Kebumen, sejarah batik Gemeksekti serta foto-foto tokoh yang berjasa mengembangkan batik di Gemeksekti.

Di sebelahnya terdapat showroom yang memajang aneka batik tulis khas Kebumen serta sejumlah contoh bahan pewarnaan alami maupun pewarna kimia.

"Keberadaan sanggar batik ini sangat penting, selain sebagai wadah bagi para perajin batik untuk mengembangkan usahanya, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan. Kemudian bagi masyarakat penggemar batik, agar lebih mencintai batik sebagai salah satu warisan budaya," ujar Kepala Desa Gemeksekti, Ngumuludin.

Dia menyebutkan, tahun 2010 Desa Gemeksekti mendapat alokasi dana PLBK PNPM-MP Rp 1 miliar. Atas kesepakatan warga, dana itu digunakan untuk lebih memajukan batik. Salah satunya pembangunan yang telah dilaksanakan ialah gapura kampung batik di Jalan Kebumen-Karangsambung. (J19-78)
sumber : suaramerdeka