KEBUMEN - Para petani Desa Gesikan, Kecamatan Kebumen, kini menikmati panen kacang hijau. Tanaman itu dipanen saat usia telah 70 hari.

Menurut para petani, mereka memanfaatkan sisa waktu menjelang musim tanam Oktober. Para petani itu menanam benih kacang hijau sekitar dua bulan lalu atau tepatnya setelah Lebarang. Begitu panen padi musim tanam (MT) kedua, petani segera menebar benih kacang hijau.

Menurut Mulyono (55), petani di RT 2 RW 3 Desa Gesikan, umumnya petani di desanya sepanjang tahun tidak pernah berhenti bertani. Setahun bisa menanam tiga kali, yakni dua kali tanam padi dan sekali menanam palawija. Adapun kacang hijau dipilih, karena relatif cocok dengan kondisi tanah dan perawatannya pun mudah.

Dia memiliki lahan sekitar 520 meter persegi atau setara 50 ubin dengan cara menyewa tanah sawah tiap 100 ubin sekitar Rp 2 juta untuk satu tahun. "Saya hanya menanam kacang hijau sekitar 50 uni, sudah panen sekitar 40 kg," jelas dia seraya menambahkan, biasanya panen kacang hijau bisa dua sampai tiga kali.

Laku Rp 12.000

Menurut petani lain, Ny Sodiyah (60), rata-rata petani dan buruh tani di desanya saat ini memilih menanam kacang hijau, karena hasilnya lumayan bagus. Saat panen sekarang harga per kilogram kacang hijau Rp 12.000. "Ya lumayah buat beli sayur dari pada tanah dibiarkan menganggur," tukas wanita tersebut.

Kacang hijau memang tergolong tanaman yang cocok ditanam di lahan tropis seperti Kebumen. Selama ini kacang hijau merupakan sumber protein dan mengandung mineral tinggi.

Biasanya kacang hijau dimanfaatkan untuk bubur maupun makanan lain. "Mungkin pertengahan bulan atau minggu ketiga Oktober ini panen sudah selesai dan kami segera siap-siap bercocok tanam padi," tambah Mulyono.

Di areal sawah Desa Gesikan mulai dari Desa Jtisari ke selatan hingga Kecamatan Buluspesantren, kini terlihat hamparan tanaman kacang hijau dan aktivitas petani memanen.

Sebagian petani juga sudah selesai memanen dan sisa daun kacang hijau dipakai untuk pakan ternak. (B3-32)

sumber : suaramerdeka