Harga Tembakau Turun

 

KEBUMEN - Harga Tembakau, baik basah maupun kering berangsur turun menyusul semakin banyak tanaman tembakau memasuki musim panen.

Jika pada pekan lalu harga tembakau keirng mencapai Rp 120.000/kg saat ini harganya turun menjadi Rp 80.000/kg.

Tidak hanya tembakau keirng, harga daun tembakau basah juga turun. Jika sebelumnya harganya Rp 700.000 per kuintal saat ini turun menjadi Rp 400.000 per kuintal. Satu kuintal daun basah setelah dirajang, dan dijemur rata-rata bisa menghasilkan sekitar 13 kilogram tembakau.

"Sekarang ini harga tembakau sedang turun karena sebagian besar petani banyak memetik tembakau," ujar Faizin (63) saat ditemui sedang merajang tembakau di Dusun Krajan, Desa Kalijaya, Kecamatan Alian, Kebumen, Jumat (29/8).

Hal senada disampaikan Mitro, pedagang tembakau di Desa Kalijaya, Alian. Dia mengakui saat ini petani tembakau baik di Kecamatan Alian, Karangsambung maupun Karanggayam mulati petik. Khusus di Desa Kalijaya, tanaman yang sudah petik berada di daerah perbukitan. Tetapi di daerah bawah sebagian justru baru menanam tembakau.

"Memang panen padi musim tanam II terlambat. Banyak petani berspekulasi menanam tembakau meski dalam hitungan mangsa sudah terlambat," imbuh Mitro.

Serap Tenaga

Menurut dia, tahun ini produktifitas tembakau relatif rendah karena pada awal tanam lalu banyak tanaman mati akibat tingginya curah hujan. Akibatnya, harga tembakau awal panen lalu melambung tinggi.

"Karena tidak banyak pilihan, tembakau dengan kualitas biasa saja juga menjadi bagus," katanya seraya menyebutkan tembakau dijual memenuhi konsumen lokal.

Sementara itu, musim panen tembakau menyerap tenaga kerja. Para juragan tembakau memperkerjakan banyak orang mulai dari perajang tembakau hingga penganjang. Jika perajang umumnya laki-laki, penganjang atau yang bertugas menata tembakau yang dirajang untuk dijemur didominasi ibu rumah tangga.

Untuk kerja harian mulai pukul 07.00-12.00, seorang perajang biasanya mendapat upah Rp 50.000. Sedangkan untuk penganjang mendapatkan upah Rp 20.000-25.000. Biasanya untuk satu perajang didampingi 3-4 orang penganjang. "Sekarang sedang ramai kerjaan karena cuacanya bagus," ujar Maryani yang menjadi penganjang harian. (J19-52)
sumber : suaramerdeka