Kebanyakan Garam, Bakau Muda Mati
KEBUMEN - Sekitar 800 batang lebih tanaman bakau/mangrove muda di empat pantai Kebumen, mati. Matinya ratusan tanaman bakau yang ditanam dalam kegiatan penghijauan lahan pasang surut Pantai Lembupurwo dan Winomartan Kecamatan Mirit, Pantai Tegalretno Kecamatan Petanahan dan Pantai Ayah Kecamatan Ayah tahun 2013 lalu itu diduga disebabkan tingginya kadar garam air tempat tumbuhnya, besarnya arus air dan kurangnya pemeliharaan dari kelompok tani setempat.
"Diantara ketiga faktor itu mana yang paling dominan sebagai pemicunya, masih kami teliti dan kemudian akan kami tarik kesimpulannya. Seperti kadar garam, harus kami ambil sampel air di masing-masing habitatnya, lalu diteliti di laboratorium," ujar Kabid Kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kebumen, Ir Sus Agus Sutirto, Selasa (19/08/2014), di ruang kerjanya.
Diantara 2.500 batang bibit mangrove yang ditanam, kata Agus tingkat kematian tertinggi terdapat di lahan pasang surut Pantai Tegalretno yang mencapai 60 % lebih, kemudian di Pantai Ayah sekitar 40 % dan Pantai Lembupurwo serta
Winomartan masing-masing 20 %.
"Cara pemeliharaan bibit mangrove adalah dengan cara rutin membersihkan sampah yang terbawa arus air dan menyangkut di batang tanaman serta saat ditanam harus disangka dengan potongan kayu. Namun mengingat keterbatasan biaya, kegiatan pemeliharaan kurang intensif dilakukan oleh kelompok tani," jelas Sus. (Dwi/krjogja)
SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/08/kebanyakan-garam-bakau-muda-mati.html#ixzz3AzFuwvWu