Mendorong Pemahaman Al Qur'an sejak Dini
SELAMA ini umat Islam sudah cukup pusa setelah mampu membaca mushaf alquran meski tidak memahami artinya. Kebanggaan orang tua, kedepan harus begeser yakni baru bangga jika anaknya tidak sekedar bisa membaca alquran melainkan juga mampu menerjemahkannya.
Demikian harapan pertemuan tokoh Islam, guru dan takmir masjid di Masjid An Nur Gombong, Kebumen, Senin (6/8). Pertemuan yang dihadiri oleh Camat Gombong Sumarno Ssos, Kapolsek AKP Joko Maryanto SH, dan Danramil 02 Gombong Kapten Siswoto Nurharjo itu membahas penerapan metode yang tamhis dalam pembelajaran terjemahan Alquran.
Pertemuan yang sekaligus buka puasa bersama itu juga dihadiri Kepala KUA Gombong Drs Tusah Mag, tokoh NU Gombong KH Muslikhudin, pengasuh pondok pesantren Al kamal KH Kuwarasan Hayat Ihsan, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gombong Ir Hm Yahya Fuad SE serta sejumlah guru agama Islam di Gombong.
Melihat keberhasilan Metode Tamyis dalam menerjemahkan Alquran, selanjutnya metode tersebut disepakati untuk diajarkan seperti sebagaimana metode Iqra yang populer untuk membaca Alquran.
Camat Gombong Sumarno Ssos mendukung gerakan agar metode Tamyiz disebarluaskan. Harapannya, Alquran sebagai petunjuk umat islam tidak sekedar dibaca saja melainkan dipahai maknanya.
Selama ini ada anggapan bahwa belajar ilmu Nahwu-Shorof itu susah sehingga harus belajar bertahun-tahun untuk bisa menguasainya. Namun dengan metode baru tersebut, anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) sudah bisa mempelajarinya.
”Jika memang ada metode yang lebih singkat, saya pikir itu sangat baik untuk dikembangkan,”ujar Sumarno kepala Suara Merdeka di sela-sela acara.
Sesepuh NU Gombong KH Muslikhudin menyambut baik semangat untuk belajar memahami alquran. Namun dia belum bisa membandingkan metode Tamyiz dengan pembelajaran Nahwu-Shorof yang selama ini diajarkan. Sebab dia belum bisa mengetahui bagaimana kelebihan maupun kelemahannya metode Tamyiz.
”Kendati demikian, kami siap untuk mengajarkan metode itu kepada murid di SMK Ma’arif 2 Gombong melalui ektrakulikuler,”ujar KH Muslikhudin seraya menyebutkan saat ini SMK Ma’arif 2 Gombong memiliki 460 murid baru. (Supriyanto-86)
Sumber Kedu : Suara Merdeka