Bulan Suci, Perajin Peci Mendulang Rezeki

BULAN Ramadhan merupakan musim panen bagi para perajin peci di Kebumen. Bagaimana tidak, setiap bulan suci seperti saat ini para perajin peci di Desa Bandung, Kecamatan Kebumen, dan Desa Bojongsari, Kecamatan Alian tengah kebanjiran order.

Menjelang Ramadhan hingga mendekati Lebaran permintaan peci naik hingga lima kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Menurut Masykur (45) salah satu perajin peci di Desa Bojongsari, dua bulan sebelum Ramadhan order peci diterimanya.

"Saking banyaknya, dia sampai kewalahan memenhi permintaan baik berasal dari lokal dan luar daerah," ujar Masykur, kemarin.

Karena tak mampu memenuhi pesanan saat ini dia menghentikan order pesanan pecinya. Maklum, meski produk rumahan pemesanan peci produk Desa Bandung, dan Bojongsari tidak hanya datang dari lokal Kebumen saja, tetapi sudah sampai luar daerah Kebumen saja, tetapi sudah sampai luar daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Lampung.

Penghasilan

Pemilik peci merk Misfalah mengatakan, pekerjanya diambil dari para tetangga dengan sistem borong. Mulai proses jahit hingga finishing atau menyulam dilakukan oleh orang berbeda. Pada hari biasa, degan lima karyawan dia biasa mengerjakan 10-15 kodi/hari. "Khusus menyulam biasanya dilakukan ibu-ibu rumah tangga," ujar Mukhtar.

Dalam perkembangannya, model peci produksi warga Kebumen semakin bervariasi. Antara lain model semok, bordir, poosan, susun, pita, dan AC. Harga setiap peci juga berbeda disesuaikan dengan bahan dan modelnya. Untuk kualitas rendah sekitar Rp 180.000/kodinya. Sedangkan kualitas super dijual Rp 420.000/kodi. (Supriyanto-52)

sumber : suaramerdeka