BPBD Kekurangan Mobil Tangki ; Bantu Air Bersih Hanya Rp 175 Ribu

KARANGGAYAM – Droping air bersih yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen kepada warga terdampak kekeringan terkendala dengan terbatasnya jumlah mobil tangki. Saat ini, BPBD hanya memiliki enam mobil tangki.

Dari jumlah tersebut, empat unit usianya sudah lebih dari 12 tahun, yang sudah tidak optimal saat dibawa ke medan berat. Padahal dari 82 desa krisis kekeringan di wilayah Kabupaten Kebumen 90 persennya berada di wilayah pegunungan, yang medannya cukup sulit dilalui kendaraan.

Akibat terbatasnya armada tangki, hingga kini pelayanan air bersih kepada warga yang membutuhkan belum optimal. Bahkan dari 82 desa, baru 70 desa yang dapat terlayani. Itupun, setiap tangki harus melayani 5-6 rit sehari. Petugas terpaksa harus memberikan pelayanan sejak pagi hingga tengah malam.

“Mereka setiap harinya berangkat jam 7.30 pagi dan pulang rata-rata diatas jam 11 malam. Bahkan sering sampai jam setengah satu,” ungkap Kepala Seksi Kedaruratan, Arif Rahmadi, disela-sela mendistribusikan bantuan air bersih dari Bankk BRI Cabang Gombong, di Desa Kalirejo, Kecamatan Karanggayam.

Karena keterbasan anggaran, BPBD mengharap pihak ketiga tak hanya memberikan bantuan air bersih, tetapi ada yang bersedia menyediakan mobil tangki. “Ini akan sangat membantu kami. Syukur-syukur ada perusahaan yang mau menghibahkan ke kita,” ucapnya, bersama Kasi Logistik Basori.

Pada kesempatan itu, Arif juga mengungkapkan pihaknya masih membutuhkan bantuan dari pihak swasta untuk membantu air bersih yang akan disalurkan kepada masyarakat. Hal ini karena wilayah dan warga terdampak kekeringan di Kabupaten Kebumen terus meluas, sehingga alokasi anggaran yang sudah disediakan Pemkab Kebumen sangat terbatas.

Untuk membantu satu tangki air bersih isi 5.000 liter, hanya dipungut biaya sebesar Rp 175 ribu. Dengan rincian, untuk membeli BBM solar sebesar Rp 100 ribu, BBM Pertamax (untuk pompa air) setengah liter sebesar Rp 5.000, uang saku sopir tangki Rp 30 ribu, uang saku pendamping sopir Rp 20 ribu, dan mengganti air bersih ke PDAM sebesar Rp 20 ribu. “Itu sudah bersih kita antar sampai ke penerima,” tegasnya.

Sementara itu, BRI Cabang Gombong menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 130 tangki. Yang disalurkan untuk warga yang mengamali kekeringan di wilayah Kecamatan Karanggayam, Karanganyar, Sempor, Rowokele, Ayah, Buayan, hingga Puring.

Bantuan tersebut dilepas oleh Pj Bupati M Arief Irwanto dari depan Pendopo Bupati, Rabu (19/8) pagi. Hadir mendampingi, Sekda Adi Pandoyo, Kepala BPBD Kebumen Eko Widianto, Asisten Sekda Tri Haryono, Staf Ahli Bupati, Pemimpin Cabang Bank BRI Gombong Bambang Utoyo.

Bambang Utoyo, menyampaikan bantuan air bersih tersebut merupakan bagian kepedulian Bank BRI kepada warga yang mengalami kekeringan. Bantuan air bersih merupakan rutin dilakukan BRI setiap musim kemarau melanda.

“Program CSR Bank BRI, sebagai bank rakyat sudah sepatutnya kami membantu mereka yang mengalami kekurangan air bersih,” tandasnya.(ori)