Belum Berani Melaut, Hutan Mangrove Untungkan Nelayan

AYAH  - Meski kejadian gempa yang terjadi di barat daya Kebumen dan Yogyakarta hampir sepekan ini, namun kondisi tingginya ombak dilaut masih tinggi. Akibat tingginya ombak tersebut, hingga, Senin (5/5) sejumlah nelayan di pantai Logending Ayah Kebumen masih belum berani melaut.

Menurut Sudarso (42) pengurus paguyuban nelayan di pantai Logending, sampai saat ini sejumlah nelayan belum berani melaut. Sehingga sebagian besar nelayan masih mengandalkan mencari ikan ditepian pantai dan muara. Meski hanya mencari ikan ditepi pantai, hasil tangkapan nelayan tergolong cukup bagus. Pasalnya sejak adanya hutan mangrove disepanjang pantai logending yang dikembang biakan oleh kelompok Pansela kecamatan Ayah. Jumlah ikan, kepiting dan udang ditepian pantai jauh lebih banyak.

"Hal itu disebabkan, keberadaan hutan mangrove sangat membantu perkembang biakan ikan, udang dan kepiting laut. Sebagaimana bagian akar pohon mangrove merupakan tempat yang disukai oleh ikan ,kepiting dan udang laut untuk berkembang biak,"ungkap Sudarso.

Menurut pengakuan Rahmat (37) nelayan dipantai logending lainya, setelah melihat bukti manfaatnya dari keberadaan hutan mangrove dipantai logending. Saat ini nelayan semakin bersemangat untuk mendorong dan mengembangkan hutan mangrove diwilayah pantai Ayah. Pada saat sekarang saja, tanpa harus melaut ketengah samudra nelayan sudah bisa mendapatkan penghasilan yang cukup . Sebagaimana penghasilan mencari ikan selama sehari ditepian pantai rata-rata bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup selama tiga hari.

"Kita berharap Pemerintah juga akan terus mendorong pengembangan hutan mangrove dieluruh tepian pantai di Kebumen. Sehingga dengan banyaknya hutan mangrove disepanjang pantai, dapat menjauhkan nelayan dari musim paceklik,"harapnya (ben/CK)


SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/05/belum-berani-melaut-hutan-mangrove.html#ixzz30zM4EKyJ