11.000 Kawat Beronjong untuk Empat Wilayah

 

KEBUMEN - Sebanyak 11.000 kawat beronjong disiapkan untuk penanganan penanganan kerusakan tebing sungai di kebumen. Proyek senilai Rp 13 miliar dari bantuan provinsi (Banprov) itu dialokasikan untuk empat wilayah.

Masing-masing, yakni Desa Pandansari, Kecamatan Sruweng di Sungai Kejawang, Desa Bejiruyung, Kecamatan Sempor di Sungai Gombong, Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen di Sungai Luk Ulo, dan Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar di Sungai Abang.

Kasi Sungai Bidang Sungai dan Pantai pada Dinas Sumber Daya Air Energi Sumber Daya Mineral (SDAESDM) Kabupaten Kebumen Saeful Amri mengatakan, kendati kawat beronjong sudah disiapkan, pihaknya baru melakukan penilaian dari perkembangan pekerjaan yang ada. "Saat ini progress pekerjaanya rata-rata 30 persen," kata Saeful.

Proyek untuk memperkuat tebing sungai itu, mulai kontrak akhir Maret. Adapun kawat beronjong yang sudah dianyam itu, disimpan di gudang Desa Jatisari, Kecamatan/Kabupaten Kebumen. Ribuan kawat beronjong itu diangkut menggunakan 11 tronton.

Saat ini proyek beronjongisasi masih terus mengalami kerusakan hingga berpotensi merupasak infrastruktur lain, seperti jalan, jembatan, permukiman, sekolah, dan tempat ibadah. Dengan adanya beronjongisasi, tingkat kerusakan yang ada di sejumlah sungai dapat dikurangi.

Kurangi Risiko

Selain itu juga mengurangi risiko kerusakan yang lebih parah dan mengganggu aktivitas masyarakat.

Saerul Amri mengakui, banyak laporan dari masyarakat terkait tebing sungai yang longsor. Pihaknya dalam hal ini bersinergi dengan Balai Prabolo untuk menindaklanjutinya.

Penanganan kerusakan tebing sungai dengan beronjongisasi itu belum mencapai keseluruhan. Seperti diketahui, kerusakan tebing sungai di Kebumen sebagian besar karena penambangan. Tengok saja di Sungai Luk Ulo yang kerusakannya di sepanjang sungai berkelok-kelok tersebut. (K5-32)

sumber : suaramerdeka