Puluhan Anak Kampanyekan Cinta Bumi

 

KEBUMEN - Sekitar 80 anak yang berasal dari sekolah Alam Luk Ulo dan SDIT Ibnu Abbas Kebumen mengikuti kampanye untuk mencintai bumi. Acara yang dilaksanakan bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Ekosistem Kebumen (Konsis) dan Komunitas Organik itu digelar dalam rangka memperingati hari bumi, Selasa (22/4) pagi.

Acara diawali dengan pawai keliling Alun-alun Kebumen. Yang menarik, anak-anak mengenakan pakaian unik. Ada yang mengenakan pakaian berbentuk robot dari barang bekas, kemudian berpakaiand ari plastik, hingga berhias daun-daunan.

Sejumlah anak juga membawa poster dengan berbagai macam tulisan, seperti "Indahnya Bumiku", dan "Selamatkan Bumi". Ikut diarak menggunakan becak motor sebuah replika bumi yang bertuliskan Selamat Hari Bumi. Aksi dilanjutkan dengan pemberian dukungan masyarakat dengan pembubuhan tanda tangan di kain putih. Warga termasuk para pelajar yang melintas di alun-alun diminta memberikan harapan tentang bumi dan membubuhkan tanda tangan.

Tidak hanya itu, bocah yang masih polos itu dibagi menjadi sejumlah kelompok. Mereka kemudian mendatangi sejumlah kantor di sekitar alun-alun untuk membagi-bagikan stiker, pamflet, dan nasi beras merah organik. Didampingi para guru, aktivis Konsis Yoyok Tri Setyobudi dan Untung Karnanto, bocah-bocah salah satunya mendatangi kantor DPRD Kebumen. Sayangnya, tidak ada satu pun anggota dewan yang terlihat di gedung yang berada di seberang alun-alun tersebut.

Cintai Lingkungan

Guru Sekolah Alam Luk Ulo Didin Purnomo mengatakan, kegiatan itu mengajak pada masyarakat mencintai lingkungan dengan cara yang arif. Seperti membuang sampah di tempatnya, membudayakan menanam pohon, dan tidak merusaknya dengan cara memaku di pohon.

"Kegiatan ini sekaligus mengajak anak-anak sebagai generasi penerus untuk memahami dan mencintai bumi. Umur bumi akan lebih panjang lagi dan bencana alam akan berkurang," ujar Didin Purnomo kepada Suara Merdeka di sela-sela acara.

Didin menambahkan, di Sekolah Alam Luk Ulo ikhtiar merawat bumi sudah ditanamkan pada anak didik sejak dini. Antara lain dengan mengajarkan budaya menanam pohon, membiasakan menjaga kebersihan lingkungan dengan mengajarkan membuang sampah pada tempatnya.

"Kami juga mengajarkan anak sejak dini untuk berkebun. Di sekolah setiap anak memiliki kaplingan yang dipakai untuk berkebun," ujarnya seraya  menyebutkan kegiatan seperti ini akan terus berlanjut. (J19-32)

sumber : suaramerdeka