Koperasi Harus Terus Disosialisasikan

 

Bagian Humas dan Protokol Setda Kebumen --- Kurang dikenalnya  koperasi di kalangan masyarakat  luas menjadi  salah satu penyebab terpuruknya koperasi  saat ini.  Selain itu  keterbatasan  pasar dan  teknologi,keterbatasan akses modal dan keterbatasan Sumber Daya  Manusia  yang berkecimpung di Koperasi,  menjadikan  koperasi semakin  tertinggal.  Demikian disampaikan Ketua Dekopin Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) Kabupaten Kebumen Joko Sutrisno   dalam Acara Selamat pagi Kebumen (SPK) di ratih TV ,Senin pagi(7/4). " Untuk itu  sosialisasi dan pengenalan koperasi kepada  masyarakat harus terus dilakukan" Ungkap Joko.   


Ditambahkan Joko, berbagi upaya telah dilakukan untuk mengoptimalkan keberadaan Koperasi di Kebumen. Di antaranya  dengan pembenahan  kembali kinerja  Koperasi Simpan Pinjam  dan Usaha Simpan Pinjam (KSP-USP) dan pengelolaan secara  profesional usaha mikro. Selain itu juga diperlukan  lembaga fungsional  yang akan memantau  kondisi  koperasi-koperasi serta  adanya dukungan dari perbankan.

Sementara  Kepala Dinas Koperasi dan UMKM H Maskhemi  mengungkapkan untuk sebagai  upaya  membantu  para  wira usaha dan UMKM, khusunya di bidang akses modal pihaknya  membantu  dalam bentuk penyertifikatan  tanah.  Diharapkan  serifikat tanah tersebut  nantinya bisa dijadikan untk agunan, untuk menambah modal usaha mereka.  " Di Kebumen sendiri saat ini  terdapat sekurangnya 42.000 lebih para pelaku UMKM. " ungkap Maskhemi


Sementara  data Dinas Koperasi dan UMKM  Kabupaten Kebumen  menunjukan di Kebumen terdapat sekitar 505 koperasi. Daris ejumlah itu,  ternyata  hanya  385 koperasi yang  masih aktif.  Sisanya yakni  120 koperasi  sudah tidak aktif lagi, yang sebagian besar berupa KUD dan Koperasi tani.-nn