Realisasi JJLS Ditagih ke Pusat

 

KEBUMEN - Pembangunan Jaringan jalan Lintas Selatan (JJLS) Kebumen selatan yang berapa tahun belum terealisasi, akan ditagih Bappeda Provinsi Jateng ke Pemerintah Pusat bersamaan Musrenbang Nasional akhir April mendatang.

Hal itu diungkapkan Kabid Infrastruktur Pengembangan Wilayah Bappeda Provinsi Jateng Budi Setiana pada Musrenbang Kabupaten Kebumen di Aula Setda, Rabu kemarin. Musrenbang dibuka Bupati Buyar Winarso itu dihadiri Ketua DPRD Budi Hianto Susanto, Sekda Adi Pandoyo dan segenap jajaran pejabat Pemkab hingga camat, kades serta ormas dan LSM.

Menurut Budi, konstruksi pembangunan JJLS memang menjadi tanggungjawab Pusat. Apalagi proyek nasional itu dirancang untuk mengurangi kepadatan arus kendaraan di Pantura. Bahkan Pemprov dan Pemkab di Jateng Selatan, seperti Kebumen, Purworejo dan Cilacap sudah melaksanakan ganti rugi tanah secara sharing.

"Kami akan menagih ke Pemerintah Pusat saat Musrenbang akhir April mendatang. Kita siapkan datanya. Bagaimana pun JJLS penting untuk meningkatkan perekonomian Jateng selatan agar tidak makin tertinggi," tandas Budi seraya menambahkan, dengan JJLS akan mendorong percepatan di bidang fisik, sosial, ekonomi dan budaya di kawasan tersebut.

Kemiskinan

Bupati Kebumen Buyar Winarso mengemukakan, selama tiga tahun terakhir mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Bahkan terus berusaha meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan tahun 2013 tercapai Rp 131 miliar. Namun pihaknya kecewa dengan data yang disampaikan BPS bahwa kemiskinan di daerah dua tahun terakhir ini justru meningkat.

"Saya benar-benar bingung harus memulai membangun dari mana. Sebab dari realitas sebenarnya berbagai indikator yang mendorong pertumbuhan ekonomi terus dibenahi, seperti jalan, irigasi dan pasar daerah. Anehnya, justru BPS menilai angka kemiskinan kita masih tinggi," tandas Buyar menanggapi data BPS bahwa angka kemiskinan di Kebumen masih sekitar 22,73 persen.

Di lain pihak, bupati menyatakan, guna meningkatkan partisipasi pendidikan, pihaknya terus membenahi gedung SD, SMP dan SMA/SMK. Tahun ini akan dibangun satu unit SMK di Kecamatan Alian. Pada 2013 telah dibangun unit gedung baru SMP Bonorowo.

Menyinggung pelayanan bidang kesehatan, pihaknya tahun ini membangun instalasi rawat inap di Puskesmas Pejagoan khusus untuk menampung pasien gangguan jiwa.

Adapun pembangunan RSUD selama empat tahun terus mendapat alokasi anggaran. tahun 2011 RSUD mendapat alokasi anggaran Rp 10 mmiliar, 2011 Rp 17 miliar, 2013 Rp 59 miliar dan tahun 2014 Rp 53 miliar. (B3-32)

sumber : suaramerdeka