Tanah 1.200 M2 Belum Dibebaskan ; Ganggu Pemandangan RSUD

 

KEBUMEN - Tanah seluas 1.200 meter persegi di depan rumah sakit umum daerah (RSUD) Kebumen hingga kini belum dibebaskan. Keberadaannya yang sangat tidak terurus mengganggu pemandangan. Pasalnya, di depan bangunan rumah sakit yang megah  itu terdapat sepetak tanah yang kondisinya belum diuruk dan ditumbuhi rumput.


Kepala Dinas Pekerjaan umum (DPU) Kabupaten Kebumen Slamet Mustolkhah mengakui hal itu. Menurut dia, tanah itu milik warga asal Kutowinangun. "Kami sampai sekarang masih terus berupaya agar tanah itu bisa dibebaskan," katanya kemarin.

Upaya yang dilakukan, yakni melakukan pendekatan dengan pemilik tanah. Namun sang pemilik ternyata masih bersikeras tidak akan menjual tanahnya, sehingga DPU tidak bisa berbuat banyak.

Direktur RSUD Kebumen Bambang Suryanto berharap agar tanah itu segera dibebaskan. Pihaknya saat ini masih menata proses pemindahan dari rumah sakit lama ke RSUD di Jalan Lingkar Selatan Kebumen itu.

"Saat ini yang dipindah baru rawat jalan. Untuk layanan lain akan dipindah secara bertahap," imbuh Bambang yang ditemui terpisah.

Keberadaan tanah yang belum dibebaskan itu, juga menjadi sorotan sejumlah warga.

Masih Berlangsung

Kurnianingsih (35), pengunjung RSUD Kebumen kemarin mengatakan, pendekatan kepada pemilik tanah perlu dilakukan intensif oleh Pemkab. "Jangan hanya sekali atau dua kali saja. Ajak dia berdiskusi secara baik-baik hingga berulang-ulang. Saya rasa, sepanjang untuk kepentingan masyarakat pasti akan dituruti pemilik tanah," kata Ningsih, panggilan akrab Kurnianingsih.

Sutrisno (54), warga Desa Muktisari, Kebumen menambahkan, lamanya proses pembebasan tanah sekitar 1.200 meter persegi itu dinilai karena kurang komunikasi dengan pemilik tanah. Ia pun mengkhawatirkan Pemkab gagal menegosiasikan untuk pembebasan sepetak tanah tersebut. "Jika sampai gagal dan pemilik tanah membangun gedung di situ (depan RSUD), maka jelas akan semakin merusak pemandangan," imbuhnya.

Sementara itu, pembangunan RSUD yang naik kelas dari tipe C ke tipe B masih berlangsung hingga sekarang. Pembangunan RSUD Kebumen itu menggunakan penganggaran multi years atau tahun jamak. Totalnya Rp 114.785.000.000 yang dimulai pada 2012-2014.

Sebelumnya sudah dilaksanakan pembangunan saat era Bupati Rustriningsih dan berlanjut ke Bupati Nashiruddin Al Mansyur. Sampai tahun 2011 yang sudah pada era Bupati Buyar Winarso, anggaran yang sudah digunakan mencapai Rp 51,5 miliar. Sedangkan pada tahun 2012 ada tambahan dari anggaran Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp 15 miliar. (K5-32)

sumber : suaramerdeka