AKIBAT TERTUTUP ABU GUNUNG ; Harga Rumput Gajah Ikutan Naik
KEBUMEN - Akibat aneka tanaman untuk pakan ternak/hijauan makanan ternak (HMT) tertutup abu vulkanik
Gunung Kelud, HMT di Kebumen kini sangat langka di pasaran. Dengan persediaan yang terbatas itu, harganya pun menjadi jauh lebih mahal dibandingkan sebelum terjadinya letusan Gunung Kelud.
Harga rumput gajah yang sebelumnya hanya Rp 5 ribu/ikat, kini menjadi Rp 10 ribu/ikat. Begitu pula dedaunan pakan ternak lainnya, rata-rata harganya naik 100 %," keluh Suwito (60), peternak sapi Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren Kebumen, saat membeli rumput gajah di Pasar Hewan Kebumen, Minggu (16/02/2014).
Dikatakan, selain mahal, daun juga tertutup debu vulkanik, sehingga harus dicuci terlebih dahulu sebelum diberikan kepada sapi. Pencucian daun itu dilakukan agar sapi tidak terkena sakit perut. Sebagai peternak, kami harus hati-hati memberikan pakan kepada sapi kami," ujar Suwito.
Sedangkan Sarno (40), salah satu pedagang HMT di Pasar Hewan Kebumen mengeluhkan tentang kelangkaan HMT. Sebelum meletusnya Gunung Kelud, kiosnya selalu penuh dengan puluhan ikat aneka HMT seperti daun jagung, daun tebu, daun kacang tanah, daun nangka, rumput gajah, rumput kecil dan lainnya. HMT itu biasanya disetorkan oleh para petani dari berbagai desa."Setelah meletusnya Gunung Kelud, dalam sehari saya hanya bisa menyediakan belasan ikat HMT saja. Itupun jenisnya hanya rumput kecil, rumput gajah dan kangkung saja. Selain jumlahnya sedikit, petani penyetor HMT juga menjual dengan harga mahal,"jelas Sarno.(Dwi) (KRjogja.com)