Kerugian akibat Gempa Rp 238,5 Juta

 

KEBUMEN - Meski tidak menimbulkan korban jiwa, gempa bumi yang terjadi di perairan barat daya Kebumen mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan.Kerugian material akibat gempa bumi di Kebumen ditaksir sekitar Rp 238,5 Juta.

Berdasarkan rekapitulasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, setidaknya terdapat 14 bangunan yang rusak sedang dan ringan yang dipicu oleh getaran gempa. Bangunan terdiri atas rumah warga, bangunan sekolah, dan gapura objek wisata.

Pada gempa pertama 6,2 SR, Sabtu (25/1) kerusakan menimpa 10 bangunan. Sedangkan gempa susulan 5,3 SR, Senin (27/1) pukul 23.14 mengakibatkan empat rumah rusak. Empat rumah warga yang rusak tersebar di tiga kecamatan yakni dua rumah di Kecamatan Mirit, dan satu rumah masing-masing di Prembun dan Pejagoan.

Bangunan Tua

Yakni atap rumah milik Zamzam warga Desa Karanggede, Mirit Ambrol. Rumah milik Pujo Handoyo warga Desa Patukrejomulyo, juga ambrol. Kemudian teras bengkel milik Riadi warga Desa Kewayuhan, Pejagoan ambruk. rumah milik Soim warga desa kebekelan, Prembun rombong dan sebagian retak.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen Muhyidin menjelaskan, secara umum bangunan yang rusak merupakan bangunan yang sudah tua. "Selain melakukan pendataan juga mengirimkan bantuan berupa logistik dan peralatan," ujar Muhyidin, Rabu (29/1).

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi M Hendrasto dalam surat yang ditujukan kepada kepala BNPB, gubernur Jateng dan Bupati Kebumen, Badan Geologi mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD. Masyarakat diminta tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggungjawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

Selain itu masyarakat diminta tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan yang energinya lebih kecil dari gempa bumi utama. Gempa bumi yang terjadi di Kebumen kemarin tidak menimbulkan tsunami. Meski berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu tsunami.

Badan Geologi juga mengirimkan tim tanggap darurat (TTD) gempa bumi ke lokasi bencana untuk pemeriksaan dampak gempa bumi. (J19-91)

sumber : suaramerdeka