Kualitas Durian Menurun : Diterpa Hujan

 

KEBUMEN - Kualitas buah durian lokal Kebumen musim panen tahun ini dirasakan menurun baik oleh petani, pedagang maupun konsumen. Hal itu diduga disebabkan datangnya musim panen durian jatuh pada saat curah hujan sedang yang tinggi.

Hal tersebut diakui oleh Solahudin (40) seorang pedagang durian di Jalan Pahlawan Kebumen. menurut warga Dusun Karangduwur, Desa Jatimulyo, Alian itu buah dirian musim panen tahun ini rasa tidak begitu manis. Selain itu, buah durian juga agak lembek cenderung "becek" sehingga kurang legit saat dimakan.

"Memang secara umum, kondisi durian tidak jauh berbeda," ujarnya, Rabu (15/1).

Belum Banyak

Dia yang berjualan durian bersama istrinya Eli Jannati itu mengaku, durian yang dijual merupakan durian lokal Kebumen. Buah terebut berasal dari panen desa sekitar di Buluspesantren dan Ambal. Berulangkali dia mengaku mendapat komplain dari pelanggan.

"Sebagian besar pedagang berjualan durian lokal pasalnya durian asal Purworejo masih belum banyak," ujarnya. Meski durian cenderung "becek", antusias penggemar durian lokal masih cukup tinggi.

Banyak pecinta durian berhenti untuk menikmati buah berkulit tajam itu. Adapun harga durian lokal yang dijual kisaran Rp 30.000-Rp 80.000/buah.

Karto (66) petani durian asal Desa Brecong, Kecamatan Buluspesantren mengakui rasa durian tidak begitu manis. Selain itu, agak lembek sehingga kurang maknyus. "Mau bilang apa kalau memang kualitas durian lagi turun akibat hujan," ujarnya.

Hudi Wasono (30) salah satu pembeli asli desa Krakal mengaku sampai saat ini belum menemukan durian yang benar-benar legit. Dia berharap panen durian asal Kebumen utara seperti di Wadasmalang, Karangsambung dan Sadang kualitasnya lebih baik. (J19-45)

sumber : suaramerdeka