PPI Logending Mulai dioperasikan ; Kapal 30 GT Belum Bisa Berlabuh

 

KEBUMEN - Kendati pembangunan masih belum selesai, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Logending di Kecamatan Ayah, Kebumen mulai diperasikan. Peluncuran operasional dilakukan oleh Bupati Kebumen Buyar Winarso, Senin (13/1).

Acara dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPR RI Rohmahurmuziy, Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kebumen, Kepala Dinas  Kelautan dan Perikanan Suhartilah Jumaryanti serta para pejabat di jajaran Pemkab Kebumen.

Meski sudah dioperasikan PPI Logending belum bisa digunakan untuk berlabuh kapal ukuran 30 gross ton (GT). Pasalnya kolam pelabuhan masih dangkal delapan kapal 30 Gross Ton (GT) bantuan pemerintah pusat hingga saat ini masih belum bisa berlabuh di PPI Logending. Sedangkan perahu yang sudah bisa berlabuh di PPI tersebut hanya perahu kecil ukuran 1-5 GT.

"Agar bisa berlabuh kedalaman minimal 2,5 meter. Sedangkan kedalaman saat ini baru 1,5 meter, jika dipaksakan bersandar di PPI Logending, kapal bisa kandas," ujar Ketua Koperasi Nelayan Mina Tasiran di sela-sela launching operasional.

Saat ini, seluruh kapal ukuran 30 GT tersebut yang dikelola koperasi yang dipimpinnya pelabuhan dan bersandar di Pelabuhan di Pelabuhan Cilacap.

Secara otomatis lelang ikan hasil tangkapan dilaksanakan di Cilacap sehingga retribusinya tidak masuk Kebumen. Padahal sekalu melaut selama 15 hari, jika cuaca baik bisa menghasilkan 3,4 ton ikan tuna, tengiri, dan pari dengan nilai tangkapan mencapai Rp 25-30 juta.

"Kami berharap setahun ini, PPI Logending sudah bisa untuk bersandar kapal besar," imbuh Tasiran.

Lanjutkan Pembangunan

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kebumen Suhartilah Jumaryanti menyampaikan, pembangunan PPI Logending telah dimulai sejak 2012 dan menelan anggaran Rp 65 miliar. Tahun 2012 dan 2013 telah dibangun groin pada sisi barat, lampu navigasi, alur pelaran dan kolam pelabuhan, reklamasi dan revetment, jalan dan drainase. "Selain itu juga lampu penerangan jalan, pagar, gapura, dan breakwater sebelah sisi timur," kata dia.

Tahun 2014, pembangunan akan dilanjutkan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 25 miliar dari APBN.

Dana sebesar itu untuk pembangunan pemecah ombak atau brakwater. Selain sebagai pemecah ombak, bangunan itu sekaligus menekan laju sedimentasi di kolam pelabuhan.

"Harapannya setahun mendatang, kapal 30 GT sudah bisa berlabuh di PPI Logending," ujar Suhartilah.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan menyebutkan jumlah nelayan di Kebumen mencapai 5.821 orang.

Meliputi perairan umum darata (PUD) 2.868 nelayan dan laut serta nelayan pinggiran sebanyak 2.853 orang.

Jumlah kapal untuk nelayan laut berupa kapal 30 GT sebanyak sembilan unit satu unit rusak, kapal 5 GT tiga unit, kapal 3 GT dua unit serta kapal 1 GT dengan motor tempel sebanyak 923 unit. Sedangkan untuk nelayan PUD terdiri dari kapal 1 GT sebanyak 23 unit dan kapal jukung 35 unit.

Bupati Kebumen Buyar Winarso berharap, keberadaan PPI Logending mampu menjadi basis utama kegiatan industri perikanan tangkap, sekaligus menunjang kesuksesan aktivitas usaha perikanan.

"Selain itu PPI Logending diharapkan sebagai terminal yang menghubungkan kegiatan usaha di laut dan di darat ke dalam sistem usaha yang terpadu dan berdaya guna," ujarnya. (J19-91)

sumber : suaramerdeka