Nelayan Kebumen Melaut Lagi
Kebumen, ANTARA Jateng - Para nelayan di Kabupaten Kebumen mulai melaut lagi sejak dua hari terakhir, setelah kondisi ombak di kawasan selatan Jawa Tengah itu normal, kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kebumen, Saman.
"Sejak kemarin (27/7) ombak terlihat reda dan normal, antara 1-2 meter dengan arus air laut yang tidak terlalu deras, sehingga nelayan mulai lancar melaut," kata Saman di Kebumen, Sabtu.
Beberapa hari setelah gempa bumi berkekuatan 5,1 Skala Richter dengan episentrum 10 kilometer, di 102 barat daya Kebumen pada Sabtu (14/7) pukul 00.57 WIB yang tidak berpotensi tsunami, katanya, ombak di kawasan setempat cukup tinggi, antara 3-4 meter, disertai arus air yang cukup deras.
Akibatnya, katanya, selama beberapa hari terakhir sejak gempa itu, sebagian nelayan memutuskan berhenti melaut.
Namun, katanya, sejak dua hari terakhir nelayan beraktivitas melaut secara normal dengan berbagai jenis ikan tangkapan mereka seperti lobster, udang cerbung, rajungan, ikan layur, tengiri, tongkol, kakap, pari-pari dan lemuru.
Selama ombak dan arus normal pascagempa itu, katanya, seolah-olah semua jenis ikan "keluar" sehingga tangkapan nelayan setempat juga bermacam-macam. Setiap nelayan rata-rata membawa hasil tangkapan antara 20-25 kilogram.
Ia menyebut harga ikan tangkapan nelayan setempat seperti yang masuk ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karangduwur relatif normal seperti pada Jumat (27/7) yang mencapai 2,196 ton dengan pendapatan Rp58,4 juta.
Ia menyebutkan, harga ikan cerbung Rp90.000 per kilogram, rajungan Rp38.500, lobster Rp400.000, dan udang dogol Rp40.000.
Namun, katanya, berbagai jenis ikan yang di kalangan masyarakat setempat disebut "ikan rujak" seperti tombol, salem, dan gogokan kecil, harganya mulai bergerak naik secara bervariasi antara Rp4.500-Rp12.000 perkilogram. "Ikan rujak" itu biasanya untuk pasaran lokal.
"Karena selama Bulan Puasa ini banyak bakul-bakul yang belanja pagi untuk kemudian dijual kepada masyarakat lokal sehingga harganya naik. Permintaannya naik. Biasanya hingga Lebaran terjadi kenaikan permintaan ikan untuk konsumen lokal," katanya.