Gas 12 Kg Naik, Pasokan Gas 3 Kg 'Seret'

KEBUMEN - Sejumlah pedagang elpiji di Jawa Tengah mengeluh adanya pengurangan pasokan elpiji ukuran 3 kilogram sejak beberapa pekan terakhir menyusul kenaikan drastis harga elpiji ukuran 12 kg. Meski animo masyarakat terhadap gas elpiji tidak menyusut, namun warga mulai mengeluhkan adanya pasokan gas elpiji ukuran 3 kilogram yang mulai seret.

Seorang pedagang elpiji di Semarang mengakui, sejak beberapa pekan terakhir pasokan elpiji 3 kilogram yang diterima berkurang hingga beberapa persen. Awalnya, pasokan elpiji 3 kg sebanyak 200 tabung, namun belakangan ini mulai menyusut hingga separonya, yakni 100 tabung yang setiap tabungnya masih dijual Rp 15.000.

Hal senada juga diungkapkan pedagang elpiji eceran lainnya dari Desa Pasuruan Lor, Kecamatan Jati, Kudus. Sejak ada kenaikan harga jual elpiji ukuran 12 kg, permintaan elpiji bersubsidi melonjak. Selama ini, dia mengaku, mendapatkan pasokan elpiji 3 kg setiap pekan sebanyak 10 tabung. Hanya saja, pasokan sebanyak itu dinilai masih kurang, karena dalam waktu sehari selalu habis terjual.

Kasi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus, Sofyan Dhuhri, menyatakan pengurangan alokasi untuk pangkalan besar memang sudah dilakukan sejak lama. Dengan demikian, pengurangan alokasi saat ini tidak ada, bahkan alokasi bulan Januari 2014 hampir sama dengan bulan Desember 2013 sebanyak 490.000 tabung.

Untuk antisipasi lonjakan permintaan elpiji 3 kg menyusul kenaikan elpiji 12 kg, masih menunggu hasil pantauan bersama di lapangan. "Kemungkinan mengajukan penambahan alokasi atau tidak, tentunya menunggu hasil pantauan di lapangan. Terlebih, kenaikan harga elpiji 12 kg baru mulai awal Januari 2014," tegasnya, Kamis (02/01/2014).

Sementara itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen, meningkatkan pengawasan terhadap perdagangan elpiji terkait dengan kenaikan harga untuk ukuran 12 kilogram mulai 1 Januari 2014. "Petugas kami meningkatkan pengawasan perdagangan elpiji di berbagai pasar," kata Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Pemkab Kebumen Agung Patuh Gunawan Ahmadi.

Menurut Gunawan, kenaikan harga itu bisa memicu tindakan yang tidak bertanggung jawab, seperti dalam bentuk pemindahan isi elpiji 3 kilogram ke tabung gas 12 kilogram. Akan tetapi, hingga saat ini kenaikan harga elpiji 12 kilogram tersebut tidak membuat masyarakat mengalihkan penggunaan elpiji 12 kilogram ke 3 kilogram yang mendapat subsidi.(Bdi/Suk)(KRjogja.com)