PURING - Sedikitnya 50 ekor sapi Peranakan Ongole (PO) Kebumen indukan mengikuti kontes yang digelar oleh Kelompok Pembibitan Sitiadi, Desa Sitiadi Kecamatan Puring, Kamis (19/12). Lomba yang berlangsung di kandang Kelompok Tani Ternak (KTT) Rukun Maju Makmur tersebut berlangsung cukup meriah.

Setiap sapi indukan yang mengikuti kontes terlebih dahulu diukur bobot badan, tinggi dan panjang badan, hingga lingkar dada.

Selanjutnya, sapi-sapi itu dinilai oleh tim juri dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jateng dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kebumen. Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Ir Puji Rahaju, Sekretaris Dinas Ir Winoto dan sejumlah pejabat terkait.

Adapun penilaian meliputi 29 kriteria, antara lain bentuk moncong, punuk, glambir, warna bulu, bentuk tubuh hingga kegemukan.

Kriteria tersebut menunjukkan ciri-ciri sapi PO asli Kebumen. "Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan sapi PO asli Kebumen, sekaligus memberikan nilai tambah bagi peternak," ujar Ketua Pelaksana Kontes Sapi PO Kebumen Partiman di sela-sela acara.

Dua Kategori

Lebih lanjut, Partiman menambahkan, kontes sapi PO tersebut dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama ialah calon induk betina umur 18-24 bulan, kategori keduaa induk umur 24-60 bulan. Masing-masing kategori diambil juara 1-3. "Pada juara mendapatkan uang pembinaan dan sertifikat," ujar Partiman yang juga Ketua KTT Rukun Maju Makmur tersebut.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa kontes sapi PO Kebumen itu baru pertama kali digelar. Dengan adanya kontes tersebut dia berharap, para peternak memiiki standar harga sehingga tidak dipermainkan lagi oleh blantik. "Kegiatan ini sekaligus untuk mempertahankan bibit dan indukan unggulan agar tidak sampai pergi ke luar Kebumen," tandasnya.

Sementara itu, dari hasil penilaian dewan juri, untuk kategori induk yakni 24-60 bulan juara I diraih Kaswono, juara II Ramlan dan juara III Kasiran. Kemudian kategori calon induk yakni 18-24 bulan juara I diraih Siswanto, juara II Lukito dan juara III Sarikin. (J19-91)

sumber : suaramerdeka