PAD Naik Menjadi Rp 90 Miliar

Perubahan APBD 2012

KEBUMEN - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kebumen yang semula Rp 79 miliar, Pada Perubahan APBD 20 12 naik menjadii Rp 90 miliar. mendapat aPresiasi kalangan DPRD.

Hal itu terungkap dari Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Kebumen terhadap Raperda Perubahan APBD 2012 yang dituangkan Pada Rapat Paripuma Dewan, Senin (2317) lalu.

Rapat Pleno dipimpin Wakil Ketua DPRD Kebumen H Agus Kurniawan didampingi Wakil Ketua H Yusuf Cahyono BSc SH, dan dihadiri Bupati H Buyar Winarso SE.

Juru bicara Fraksi Partai Golkar Dra Halimah Nurhayati Pada RaPat Paripurna Pemandangan Umum Fraksi terhadap Raperda Perubahan APBD 2012 di Gedung DPRD setempat kemarin menYatakan, pihaknya memberikan aPresiasi kenaikan PAD sebesar sekitar RP 11.720.862.000.

Rapat Pleno dipimPin Wakil Ketua DPRD Kebumen H Agus Kumiawan didampingi Wakil Ketua H Yusuf Cahyono BSc SH, dan dihadiri langsung BuPati H Buyar Winarso SE.

Halimah mendorong agar target PAD tersebut bisa tercapai di akhir tahun anggaran. Perlu juga dipetakan pos-pos yang masih bisa ditingkatkan secara signifkan.

"Kami kadang prihatin karena angka kebocoran untuk berapa sektor sepefii bidang pariwisata indikasinya masilr tinggi,' jelas wakil rakyat yang juga ketua Komisi A DPRD Kebumen itu.

Juru bicara FPPP Akhmad Chaeroni menyoroti angka Pendapatan pada APBD 2012 sebesar Rp 1,3 triliun, pada Nota Perubahan 2012 menjadi Rp 1,4 triliun atau bertambah sebesar Rp 87.090.842.000. Angka tersebut disumbang dari PAD, serta Pajak Daerah bertambah menjadi RP 770.000.000 yang berasal dari Pajak Rumah Makan, Pajak Penerangan Jalan Umum, Pajak Parkir, serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang semula merupakan pajak pusat.

 Pariwisata

 Sementara itu juru bicara FPAN Supriyati menyoroti kinerja sektor wisata. Menurut SuPriYati, PendaPatan sektor Pariwisata mestinya menjadi salah satu sektor yang mampu menjadi tulang punggung PAD. Hari besar Idul Fitri mendatang hendaknya bisa meniadi momentum untuk meraih pendapatan yang maksimal.

Selain itu, lanjut Supriyati, perlu disikapi bahwa kenaikan pendapatan pariwisata berdampak langsung kepada peningkatan pendapatan masyarakat. Seperti dialami para pelaku pengusaha makanan, kerajinan, minuman dan sebagainya.

Dia pun mengapresiasi target kenaikan pendapatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebesar 10 persen pada tahun anggaran 201 2 dari Rp 3.820.000.000 menjadi RP 4.166.300.000.

Juru bicara FPIP Fitria Handini SH lebih menyoroti anggaran di Dinas Kesehatan. Menurut juru bicara FPDIP itu , Program Jamkesda Yang sampai saat ini baru Rp 300 juta dari anggaran Rp 1,6 miliar, meruPakan salah satu bukti bahwa dinas tidak melaksanakan program dengan maksimal. Padahal selama ini banYak masyarakat yang membutuhkan.

Sedangkan juru bicara FPKB Ir Sri Hari Susanti MM menyoroti Perubahan APBD 2Ol2 pada angka defisit sebesar Rp 75 miliar, pembiayaan Rp 6,4 miliar, dan rencana penerimaan pembiayaan Rp 8l miliar. Pada pengeluaran pembiayaan, F['KB mengusulkan dapat ditarnbahkan penyertaan modal bagi PDAM Yang diikuti dengan perubahan perda tentang penyeftaan modal.(B3-45)

Sumber : Koran Suara Merdeka

HUT KORPRI KE 42 TAHUN 2013.PDF 264efcdc1365855268833ae1256f6164.JPG