Pemilik Traktor Naikkan Tarif Sewa
KEBUMEN - Tingginya biaya operasional traktor tangan pengolah sawah menyebabkan para pemilik menaikkan tarif sewa saat menghadapi musim tanam padi tahun ini. Hal ini untuk mengimbangi kenaikan harga solar, oli sampai komponen suku cadang traktor.
"Mau tak mau tarif sewa traktor kali ini memang lebih tinggi dibandingkan tarif sewanya di musim tanam padi lalu," ungkap Barnoto (40), pemilik traktor Dukuh Gunungmujil Kelurahan Bumirejo Kebumen, di sawahnya, Minggu (17/11/2013).
Menurut Barnoto musim tanam padi lalu yang jatuh pada bulan Maret sampai April 2013 atau saat harga solar dan premium serta berbagai komponen traktor belum naik, tarif sewa traktor di desanya masih Rp 100 ribu/100 ubin/1.400 meter pesegi sawah. Namun berdasarkan kesepakatan antara Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) desanya dengan para pemilik traktor, dalam musim tanam padi kali ini yang dimulai sejak Oktober 2013 lalu, tarif
sewanya naik menjadi Rp 110 ribu/100 ubin.
Pemilik traktor lain Paryudi (45) mengatakan selain harga traktor yang kini sudah mencapai Rp 17 juta sampai Rp 18 juta/buah, harga oli dan semua komponen suku cadangnya mahal pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) lalu. Misalnya, harga karet pemutar roda kini mencapai Rp 38 ribu/gulung, padahal sebelumnya hanya Rp 29 ribu/gulung. Harga rantai dari Rp 125 ribu/buah naik menjadi Rp 190 ribu/buah dan harga oli dari Rp 18 ribu/liter menjadi Rp 21 ribu/liter.
"Belum lagi harga servis luku atau pisau pengaduk dan garu atau pisau garpu yang naik dari Rp 15 ribu/unit menjadi Rp 25 ribu/unit Jadi semua komponen traktor kini harganya mahal. Belum lagi kami harus membayar upah tenaga kerja yang mencapai Rp 50 ribu perhari. Bila tanpa kenaikan sewa,kami sulit bertahan," jelas Paryudi.(Dwi)(KRjogja.com)