Batik Tulis Kebumen

KEBUMEN - Berbagai macam jenis batik diproduksi di rumah Ibu Sri Sulastini (48) warga Desa Gemeksekti RT 5 RW 3 Kebumen. Sri Sulastini merupakan ketua kelompok Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Bangkit Jaya I yang beranggotakan 9 orang, dalam satu bulan setiap orang mampu memproduksi 1 batik tulis. "Usaha membatik ini hanya sebagai usaha sampingan, kalau pas musim tanam ya turun ke sawah," ujar Sri.

Kelompok Bangkit Jaya I memperoleh bantuan pinjaman modal dari UPK Kecamatan Kebumen. Batik tulis yang diproduksi oleh kelompok Bangkit Jaya I antara lain Batik Sirkit yang dijual dengan harga Rp 400.000,-, Batik Bang-bangan yang dijual Rp 150.000 - Rp 200.000,- Batik Jagatan, batik Gringsing, Batik Ukel/uwe, Batik Abstrak. Selama ini hasil produksinya dijual di dalam kota Kebumen dan luar kota Kebumen, bahkan pernah sampai ke Kalimantan. Satu hal yang menjadikan kebanggaanya yaitu, batik hasil produksinya pernah di pesan oleh Ibu Rustriningsih yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Lamanya proses membatik membuat harga batik tulis semakin mahal dibandingkan dengan harga batik cap/printing yang kini juga sudah banyak diproduksi dengan berbagai macam jenis dan motifnya di Kebumen serta harganya lebih murah membuat pemasaran batik tulis semakin sulit.

Untuk lebih mempromosikan Batik Tulis Kebumen Ketua Ruang Belajar Masyarakat PNPM Kabupaten Kebumen Achmad Zaenudin S.Ag bersama dengan wartawan dari media cetak dan elektronik di Kebumen mengadakan liputan di sentra pembuatan Batik tulis di Rumah Sri Sulastini, Kamis (24/10).

Kepala Operasional UPK Kecamatan Kebumen Ulul Fadli pada kesempatan itu menjelaskan terdapat 235 kelompok Binaan UPK Kecamatan Kebumen, hanya terdapat 4 kelompok batik. UPK Kecamatan Kebumen setiap setiap 3 bulan sekali mengadakan pembinaan administrasi dan enterpreneurship bagi kelompok binaannya.

 

DSC00518 copy.jpg