Pedagang Rutin Tera Timbangan

KEBUMEN  - Tanpa harus dipaksa atau dirazia petugas, banyak pedagang di Kebumen yang telah sadar untuk menera timbangannya ke instansi terkait satu kali dalam setahun. Selain untuk kepentingan pembeli, kesadaran itu juga didasari niat untuk memegang kejujuran dalam berniaga sesuai ajaran agama.

"Secara rutin dan tanpa harus dipaksa, setahun sekali saya pasti melakukan kir timbangan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kebumen. Bukan takut kena razia petugas, tapi semata-mata karena takut dosa," ujar Suli (30), pedagang aneka jenis makanan di Pasar Dworowati, Kecamatan Klirong, Kebumen, Senin (21/10/2013).

Suli yang mewarisi usaha orangtuanya itu berpendapat bahwa praktek kejujuran dalam berdagang adalah hal sangat penting bagi dirinya. Bila dirinya menyebutkan berat barang yang dijualnya kepada pembeli, maka apa yang diucapkannya itu harus sesuai dengan kenyataannya.

"Saya diajari orangtua untuk memegang kejujuran, termasuk dalam hal timbangan, sebab kejujuran itulah yang kelak dipertanggungjawabkan di akhirat. Apalagi saya dan orangtua sudah mendaftar naik haji, jadi kejujuran harus terjaga," jelas Suli.

Pendapat serupa diungkapkan Ny Sri (60), pedagang ubi, rempah-rempah dan pisang di Pasar Mertokondo Desa Kutosari Kebumen, sambil menunjukkan tanda tera tahun 2013 dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan UMKM Kebumen yang menempel di alat timbangannya. Dengan kesadarannya itu Ny Sri mengaku tak pernah resah sewaktu ada
razia petugas.

"Kalau ada petugas inspeksi ke pasar ini, saya tak pernah berusaha menyembunyikan timbangan saya," jelas Sri.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan UMKM Kebumen, Sri Wahyuroh SH, menjelaskan bahwa dinasnya selalu siap untuk menera ulang timbangan pedagang. Bahkan, setahun sekali dilakukan operasi timbangan langsung ke lokasi pedagang di pasar-pasar maupun tempat perdagangan lainnya. Setelah memeriksa dan mengetahui kondisi timbangan, maka petugas akan mengembalikan kondisi timbangan sesuai standar yang ada. (Dwi)(KRjogja.com)