Warga Pegunungan Makin Kesulitan Air Bersih

 

KEBUMEN - Warga di desa-desa dataran tinggi Kebumen makin kesulitan air bersih sehingga mengandalkan kiriman dari Pemkab Bahkan tiap tiga hari sekali mobil tangki BPBD Kebumen mengedrop air bersih ke desa-desa pegunungan tersebut.

Seperti terjadi di desa-desa di Gombong selatan meliputi Desa Banyumudal, Nogoraji dan Jogomulyo hingga perbatasan dengan Kecamatan Rowokele. Masyarakat terus meminta kiriman air bersih dari Pemkab. Mengingat, sejak tiga bulan terakhir semua mata air di desa itu telah mengering. Tinggal satu dua mata air yang masih menyisakan air namun debitnya sangat kecil.

Sutinem (60), warga Desa Jogomulyo Buayan, kemarin menuturkan bila tidak ada kiriman air bersih, warga desa harus berjalan kaki sejauh dua sampai tiga kilometer untuk mencari air bersih. Itupun mereka mesti berebut dengan warga tetangga desa karena mata air di pegunungan Gombong selatan telah kering dan mati.

Menunggu Kiriman

Keluhan senada diungkapkan Lasiyem (50) yang sejak pagi menunggu kiriman air bersih. Menurut wanita itu, tiap ada droping air bersih dia dan warga menyiapkan beberapa bak air dan ember yang bisa untuk persediaan minum dan memasak selama tiga hari.

"Yang penting untuk masak dan minum ada. Untuk mandi ya seadanya kami ke sungai terdekat," tandas ibu dua anak itu.

Sutoro (51), relawan PMI yang ikut dalam tim BPBD mengemudikan mobil tangki menyatakan, setiap kali datang ia ditemani staf BPBD mengangkut sekitar 5.000 liter air bersih. Sehari rata-rata bisa menjangkau tiga desa di dataran tinggi.

"Biasanya air bersih diambil dari hidran PDAM terdekat, seperti untuk wilayah Gombong dan Karanganyar. Sedangkan untuk wilayah Kebumen tengah dan utara seperti Pejagoan dan Padureso serta Poncowarno, air diambil dari instalasi PDAM di Alian.

Secara terpisah Sekda Kebumen H Adi Pandoyo SH MSi mengaku, hingga saat ini ada puluhan desa di 16 kecamatan yang mengalami kekurangan air bersih. Hal itu biasa terjadi tiap musim kemarau sehingga perlu dilakukan droping air bersih oleh BPBD. "Kami bekerja sama dengan semua pihak, termasuk dari dunia usaha dan perbankan yang peduli untuk membantu air bersih ke desa-desa dataran tinggi," jelas Adi. (B3-91)

sumber : suaramerdeka