Perajin Tahu Tempe Tergantung Kedelai Impor
KEBUMEN - Ketergantungan perajin tempe dan tahu terhadap kedelai impor sangat tinggi, dalam sebulan kebutuhan kedelai impor mencapai 860.076 kilogram.
Menurut Kepala Seksi Perlindungan Konsumen dan pada Dinas Perindustrian Perda (Disperindagsar) Kebumen, Agung Patuh jumlah kedelai sebanyak itu mencukupi kebutuhan 2.096 perajin tempe dan tahu di Kebumen.
Kedelai impor paling banyak terserap oleh perajin tempe yang jumlahnya mencapai 1.770 orang. "Selebihnya dipakai perajin tahun yakni sebanyak 326 perajin," ujarnya.
Lebih lanjut, Agung Patuh menjelaskan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti), rata-rata hanya mengeluarkan sekitar 150 ton/bulan. Sedangkan kebutuhan kedelai impor paling banyak dicukupi oleh distributor swasta.
Kedelai lokal tidak terserap perjin karena harganya lebih mahal. Selain mahal, kedelai lokal tidak disukai perajin karena ketika dibuat tempe, tidak bisa diperoleh hasil yang maksimal. (J19-45)
sumber suaramerdeka