Nelayan Alami Musim Paceklik

 

KEBUMEN - Hingga saat ini, sejumlah nelayan di Kebumen masih mengalami penurunan hasil tangkapan. Bahkan sejumlah nelayan masih banyak yang belum mulai melaut akibat langkanya ikan dan ombak yang masih tergolong besar.

Menurut petugas TPI Desa Pasir Kecamatan Ayah Kebumen, Iswan (42), para nelayan di TPI Pasir masih banyak yang belum melaut. "Kalaupun melaut, paling mendapat satu sampai dua kilo ikan saja. TPI Pasir saja masih sepi," kata Iswan.

Akibat kondisi tersebut, sejumlah nelayan menjadi kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang diungkapkan Harjo (46) salah seorang nelayan Desa Pasir Kecamatan Ayah. Menurutnya, musim paceklik tersebut semakin membuat nelayan kesulitan ekonomi. Padahal kebutuhan pokok semakin mahal juga kebutuhan biaya sekolah anak. "Kami berharap pemkab memberikan bantuan kepada para nelayan untuk meringankan beban ekonomi nelayan," harap Harjo.

Terpaksa Merantau

Hal tersebut diamini Agus Suyatno (38), nelayan asal Pantai Petanahan. Menurutnya musim paceklik akan berakhir pada akhir tahun. Biasanya jika musim paceklik, nelayan beralih sebagai buruh tani serabutan untuk mencukupi kebutuhannya. Akan tetapi di musim kemaru ini, sudah mulai sulit melakukan musim tanam. Pekerjaan sebagai buruh juga langka.

"Akhirnya sebagian nelayan terpaksa merantau ke luar daerah," pungkasnya. (ben)

sumber Kebumen Ekpres