Harga Kedelai Tinggi Perajin Tahu Tetap Produksi

 

ALIAN - Meski terpukul akibat kenaikan harga kedelai impor, para perajin tahun di Desa Krakal, Kecamatan Alian, Kebumen tetap berproduksi. Berbagai siasat diterapkan untuk mengatasi kenaikan harga kedelai itu agar mereka tidak merugi.

Sarwan (42) salah satu perajin tahu di Dusun Krajan, Desa Krakal memberikan dua pilihan bagi pelanggannya. Yakni dengan memberikan harga tetap namun memperkecil ukuran tahu. Pilihan lain ialah memberikan ukuran tetap namun menaikkan harga.

"Terlebih dulu saya menjelaskan kepada konsumen mengenai naiknya harga kedelai. Biasanya mereka mengerti karena sudah tahu dari berita di media," ujar Sarwan saat ditemui di rumahnya, Minggu (1/9).

Dia mencontohkan, pada saat normal satu cetakan harga tahu Rp 25.000 sedangkan saat ini naik menjadi Rp 30.000. Sedangkan untuk harga eceran,harga tahu ukuran kecil Rp 140/biji naik menjadi Rp 170/biji. Sedang ukuran besar dari Rp 250/biji menjadi Rp 1000 per tiga biji.

Harga Naik

Lebih lanjut, Sarwan menambahkan, terakhir beli harga kedelai impor kualitas bagus Rp 9.500/kg sedangkan kualitas sedang Rp 9.000. Kenaikan sekitar Rp 1.000/kg. Namun dia sudah mendapatkan informasi dari pedagang bahwa harga kedelai akan naik lagi menjadi Rp 10.000/kg.

"Yang bikin susah, selain kedelai minyak dan kayu bakar juga ikut-ikutan naik," tandasnya didampingi istrinya Hudiyati (43).

Dalam sehari, dia rata-rata membutuhkan 30 kedelai. Namun pada hari tertentu seperti lebaran atau hari-hari besar bisa mencapai 50 kg.

Pada pagi hari dimanfaatkan untuk menggiling tahu sedangkan siang hari untuk menggoreng.

"Kami berharap harga kedelai impor kembali turun, karena jika harga terus naik bisa-bisa perajin tahu kesulitas produksi," ujarnya. (J19-91)

sumber : suaramerdeka