Sudjarwo, Petani Salak Sukses Asal Desa Semanding ; Awalnya Iseng Belaka, Kini Omsetnya Capai Ratusan Juta

 

Sudjarwo (74) warga Desa Semanding Kecamatan Gombong merupakan salah satu petani salak pondoh di Kebumen yang berhasil membudidayakan kebun salak pondoh. Dari hasil kebun salak pondoh yang dimiliki, saat ini bisa menghasilkan keuntungan sampai ratusan juta jika musim panen.

MANAM tanaman jenis buah salak di Kebumen bisa dikatakan sebagai hal yang tidak mudah. Karena dari kebanyakan petani yang menjajal menanam, tak banyak yang berhasil membudidayakannya sampai menghasilkan buah seperti yang diharapkan. Namun berbeda dengan sudjarwo, berkat kesabaran dan uji cobanya dalam menanam tanaman musiman tersebut selama kurang lebih lima tahun, akhirnya dia berhasil menemukan cara untuk membudidayakan tanaman tersebut dengan hasil buah yang banyak.

Bagi pria pensiunan guru ini, awalnya menanam tanaman salak hanya sekedar iseng belaka. Ketertarikannya dengan tanaman salak hanya sekedar iseng belaka. Ketertarikannya dengan tanaman salak bermula saat dirinya berkunjung ke rumah salah satu temannya di Kabupaten Magelang yang juga mempunyai hektaran kebun salak pondoh. Sepulang dari sana, Sudjarwo membawa lima pohon yang kemudian ditanamn di pekarangannya. Pertamakali menanam, tanamanya tidak bisa menghasilkan buah.

"Namun saya tidak lantas menyerah. Justru lebih memperbanyak pengetahuan cara menanam dan menguji cobakan pada tanaman salaknhya tersebut," ujarnya.

Setelah lima tahun, Sudjarwo baru berhasil mengetahui cara membudidayakan tanaman salak pondoh, dari mulai menanam, merawat, mengawinkan hingga memanen serta memilih pohon yang bagus.

Sejak menemukan formula keberhasilan tersebut, Sudjarwo kemudian mengembangkan budidaya tanaman salaknya ke beberapa kebun kosong miliknya di berbagai tempat dan bekerjasama dengan pemilik lahan kosong. Hasilnya, hingga saat ini dia mampu membudidayakan puluhan hektar tanaman salak pondoh yang di tempatkan di Kebumen dan sebagian lagi di luar Kebumen.

"Untuk menanam tanaman salak, memang butuh pengetahuan dan kerja keras yang ekstra. Namun jika berhasil membudidayakannnya, dijamin keuntungannya lebih besar dari gaji seorang direktur sekalipun," tegas kakek yang mempunyai enam putra dan 17 cucu ini.(*)


sumber Kebumen Expres