Harga Kebutuhan Pokok Terus Melonjak
KEBUMEN - Pada bulan Ramadhan kali ini beban masyarakat bertambah berat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi ini tak hanya disebabkan oleh naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat, tetapi juga naiknya harga BBM dan tarif angkutan yang ditetapkan pemerintah beberapa waktu lalu.
Suryati (29) warga Desa Prembun, Kecamatan Prembun yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang di Pasar Prembun mengatakan, kebutuhan harian keluarga naik dari bulan-bulan sebelumnya. Setiap hari dia harus mengeluarkan uang untuk mencukupi kebutuhan keluarga sekitar Rp 50.000 lebih.
"Sebelum BBM naik dan Ramadan, biaya harian keluarga sekitar Rp 30.000 saja. Beban tambahan ini sangat terasa," keluh dia, Kamis (11/7).
Kendala yang sangat terasa adalah naiknya harga kebutuhan pokok dan kelengkapan dapur, seperti beras, cabai rawit, elpiji dan bawang merah.
Berdasarkan data pantauan kondisi harga kebutuhan pokok masyarakat bulan Juni dan Juli 2013 Kabupaten Kebumen terdapat enam komoditas yang mengalami kenaikan harga jelang Ramadhan.
Yakni, minyak goreng sawit yang mengalami kenaikan 3,16 persen, daging ayam naik 3,70%, harga telur ayam naik 3,16&, elpiji naik sebanyak 6,67%.
Sementara itu, harga komoditas bawang merah naik 25 persen dan cabai rawit naik 71,43%. Untuk komoditas cabai merah besar dan bawang putih mengalami penurunan harga masing-masing 6,90% dan 10%.
Pemantuan Tarif
Terkait dengan naiknya tarif angkutan umum Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kebumen, Drs H Nugroho Tri Waluyo beberapa waktu lalu mengatakan, kenaikan tarif angkutan tak bisa dihindari setelah harga BBM naik. Pihaknya mengaku akan melakukan pemantauan tarif selama Ramadhan dan menjelang Lebaran.
"Sebab, biasanya menjelang Lebaran terjadi lonjakan tarif. Jangan sampai kenaikan itu membebani masyarakat," katanya.
Kepala bagian Perekonomian Pemkab Kebumen, wahyu siswanti mengatakan, pihaknya telah memberikan arahan kepada semua pihak mulai dari para agen dan distributor produk pabrikan untuk selalu menjaga toleransi harga dengan menambah jumlah stok gudang.
Hal itu demi demi mengontrol kenaikan harga yang belakangan makin tak terkendali.
"Diharapkan saat menjelang lebaran arus lalu lintas akan lancar, sehingga kendaraan pemasok kebutuhan pokok bisa datang sesuai jadwal," ujar dia. (K42-91)
sumber : suaramerdeka