APBD Kebumen Bengkak Rp 39 Miliar

 

KEBUMEN - memasuki semester II tahun anggaran 2013. Pemkab Kebumen telah mengajukan APBD Perubahan 2013 kepada DPRD Kabupaten Kebumen melalui Rapat Paripurna ,Rabu(3/7).

Pada APBD Perubahan, pendapatan daerah Kabupaten Kebumen mengalami penurunan sebesar Rp 28,5 Miliar.Pendapatan daerah sebelumnya perubahan mencapai Rp 1,568 triliun.

Berkurangnya pendapatan daerah tersebut dikarenakan bertambahnya asli daerah (PAD) sebesar Rp 10,8 miliar yang berasal dari pajak daerah sebesar Rp 2,5 miliar,retsibursi daerah berkurang Rp 606 juta , hasil pengelolaan kekayaan yang di pisahkan berkurang  Rp 53 juta. PAD yang sah bertambah Rp 8,9 miliar sedangkan dana pertimbangan berkurang Rp 2 Miliar yang berasal dari dana insentif daerah yang di pindahke lain-lain pendapatan daerah rekening dana penyesuaian dan otonomi khusus.Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami penurunan Rp.37,3 miliar . Karena bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp 107,7 miliar tidak disalurkan melalui rekening kas daerah dari APBD Provinsi, tetapi langsung pada masing-masing sekolah.

"Sehingga pada perubahan APBD untuk pendapatan bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya di kurangi. Begitu juga belanja di kurangi sebesar target penerimanya," kata Sekda H Adi Pandoyo SH MSI saat membacakan nota keuangan RAPBD tahun anggran 2013.

PAD Kabupaten Kebumen setelah perubahan Rp 115,5 miliar dana perimbangan Rp 1,131 triliun dana lain-lain pendapatan yang sah Rp 321,2 miliar , sehingga volume pendapatan daerah tahun 2013 Rp 1,568 triliun.

Adapun anggaran belanja daerah tahun anggaran 2013 sebelum perubahan sebesar Rp1,634 triliun .Dari anggaran itu sebesar Rp 1,2 triliub untuk belanja tidak langsung dan Rp427,4 miliar untuk belanja langsung  sedangkan setelah perubahan mengalami kenaikan sebesar Rp 39,051 miliar menjadi Rp 1,673 triliun. terdiri dari anggaran tidak langsung sebesar Rp 1,116 triliun dan belanja langsung sebesar Rp 507,2 miliar. Diprediksi anggaran belanja daerah akan mengalami defisit Rp 104,9 miliar. Adi Pandoyo menjelaskan,pembiayaan yang di anggarkan untuk menutup selisih tersebut menggunakan anggaran sisa lebih anggaran tahun sebelumnya (Silpa) Rp 112,2 miliar. (ori/din)

Sumber : Radan BMS