TAKUT DITINGGAL PELANGGAN ; Penggilingan Padi Menahan Diri
KEBUMEN - Usaha penggilingan padi tetap di Kebumen, berusaha menahan diri untuk tidak menaikkan tarif, pasca kenaikan harga solar dan premium. Mereka khawatir jika tarif dinaikan akan kehilangan pelanggan beralih menggunakan penggilingan padi keliling yang tarifnya lebih murah dan aksesnya lebih mudah.
"Meskipun kami sangat terbebani dengan kenaikan harga solar, namun kami berusaha hati-hati untuk tidak terburu-buru menaikkan tarif. Kami takut pelanggan lari dan beralih menggunakan usaha penggilingan padi keliling, yang selain lebih murah juga bisa mendatangi tempat konsumen," ujar H Laeli Adha, pemilik usaha penggilingan padi Wonoyoso di Desa Wonoyoso Kebumen, Senin (24/06/2013)
Kenaikan harga solar dari Rp 4.500 menjadi Rp 5.500/liter, menurut Laeli, benar-benar memberatkan pemilik usaha penggilingan padi menetap seperti dirinya. Kondisi usaha yang terbebani kenaikan harga bahan bakar itu pun menjadikan dirinya benar-benar dilematis. Sebab, bila tarif tak dinaikkan maka keuntungan usaha pun semakin menipis.(Dwi) (KRjogja.com)