Belasan Hektare Sawah Terserang Hama
KEBUMEN - Belasan hektare sawah di Kecamatan Prembun terserang hama tikus dan keong. Serangan terparah terjadi di Desa Kedungwaru seluas 4 hektare.
Hama itu menyerang sejak empat hari terakhir dan mengakibatkan tanaman padi yang baru ditanam rusak parah. Ratusan petani pun terpaksa melakukan tanam padi ulang sebanyak 3 kali. Jika serangga itu tak kunjung reda, dikhawatirkan petani akan mengalami gagal panen.
Salah satu petani, Suyudi (50) mengatakan serangan hama itu mengakibatkan biaya operasional membengkak. Pasalnya, petani harus membeli bibit tanaman padi cukup mahal seharga Rp 12.000 - Rp 15.000 per ikat ukuran kecil.
Dia menggambarkan, untuk 100 ubin sawah dibutuhkan biaya bibit sebanyak Rp 1 juta. "Bibit yang saya tanam sendiri sudah habis dimakan keong dan tikus. Untuk mencukupi kebutuhan tiga kali tanam, petani terpaksa membeli bibit di pasar," keluh dia, Kamis (20/6).
Jadi Sasaran
Dia menjelaskan, serangan hama keong terjadi saat volume air di area sawah meningkat, sementara serangan tikus meningk at saat volume air sawah surut.
Namun, serangan yang sangat merusak tanaman yakni hama keong, karena jumlahnya sangat banyak. "Wilayah perbatasan Prembun Purworejo menjadi sasaran terparah," jelasnya.
Ketua Kelompok Tani Desa Kedungwaru, Sutrisno, mengatakan, untuk mengawasi masalah tersebut petani sudah melakukan upaya penanganan, diantaranya melakukan pengemposan tiran.
Sebelum musim tanam petani juga sudah melakukan gropyokan tikus di wilayah tersebut dan memburu keong untuk dimanfaatkan menjadi pakan ternak.
Namun, upaya itu belu membuahkan hasil maksimal. "Sekarang masih terjadi serangan hama," papar dia.
Dia mengatakan, sejauh ini petani belum bisa memprediksi sampai kapan serangan itu akan terjadi. Namun pihaknya sudah mendapatkan bantuan obat tikus dan keong dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kebumen. "Kami berharap serangan itu segera berakhir," harapnya. (K42-86)
sumber : suaramerdeka