Ribuan Pedagang Pindah Ke Pasar Baru

KEBUMEN - Ribuan pedagang Pasar Tumenggungan dan Pasar Prembun resmi dipindah dari pasar relokasi ke pasar baru. Pedagang Pasar Tumenggungan yang menempati stadion mulai pindah sejak 18 Juni lalu. Sementara di Pasar Kabekelan Prembun masih terdapat pedagang yang belum mau pindah ke pasar baru, mereka masih mencari hari baik.

Kepala UPT Pasar Tumenggungan, Muhlisin S.Sos mengatakan, sampai saat ini proses penataan terus dilakukan.

Sebanyak 7 pedagang parutan kelapa, 30 pedagang kangkung, 2 pedagang tanaman hias, 15 pedagang ikan lele dan ikan laut serta 12 pedagang ikan hias tidak diperbolehkan masuk pasar.

Pedagang tersebut sebelumnya berada di dalam pasar. Khawatirkan akan menimbulkan kesan kumuh dan kotor, pedagang itu kemudian dipindah ke sebelah barat berada di luar pasar.

"Sebagian pedagang meminta untuk dipindah," katanya, Kamis (20/6).

Dia menjelaskan, pasar tersebut akan menampung total pedagang sebanyak 3.123 orang. Yakni lantai bawah menampung sebanyak 2.183 pedagang, sedangkan lantai atas menampung 930 pedagang. "Pedagang yang selama ini berjualan di luar akan bisa tertampung di dalam," jelasnya.

Berdasarkan pantauan, pindahnya pedagang Pasar Prembun jauh lebih tertib dan rapi dibanding Pasar Tumenggungan yang sebagian besar pedagang masih melakukan penataan lapak menggunakan bahan material bekas.

Hal itu mengakibatkan penampilan lapak pedagang Pasar Tumenggungan terkesan kurang rapi dan masih membutuhkan sentuhan.

Berbeda dengan Pasar Prembun yang sebagian pedagang memasang aksesoris lapak menggunakan besi secara swadaya. Aksesoris lapak berbahan besi dikoordinir oleh pengelola Pasar Prembun, sehingga terlihat seragam dan rapi.

"Pedagang pun diperbolehkan membayar aksesoris itu dengan cara mengangsur seharga sekitar Rp 500.000 per lapak," tutur salah satu pedagang bumbon, Suprihatin, Kamis (20/6).

Selain itu, perpindahan pedagang Pedagang Pasar Prembun sudah berlangsung beberapa minggu yang lalu secara bertahap dari Pasar Kabekelan ke pasar baru.

Pedagang yang pertama kali pindah yakni pedagang yang menempati kios, disusul oleh pedagang pakaian.

Pada gelombang terakhir, pedagang bumbon mulai pindah menempati lokasi baru.

Plt UPTD Unit Pasar Wilayah I, Gunardi mengatakan, pihaknya memberikan batas waktu kepada pedagang untuk pindah ke lokasi baru paling lambat 28 Juni.

Sebab, pada 2 Juli 2013 pihaknya akan melakukan kerja bakti bersama pedagang untuk mempersiapkan peresmian pasar.

"Peresmian Pasar Prembun rencana akan dihibur dengan kesenian tradisional," katanya.

Dia menjelaskan, Pasar Prembun yang baru dibangun itu merupakan percontohan pasar tradisional dengan luas pasar mencapai 6.068 meter persegi.

Pasar tersebut terdiri atas kios Pemkab sebanyak 151 petak, kios swadaya sebanyak 36 petak yang masing-masing berukuran 2,5 x 3 meter.

Untuk los dibangun sebanyak 54 lajur, satu lajurnya berukuran panjang 15 meter. "Semua pedagang dipastikan bisa tertampung," tegasnya. (K42-45)

sumber : suaramerdeka