1.910 Peserta Ikuti Pelatihan Terjemah Alquran

KEBUMEN - Setelah sukses menggelar pelatihan terjemah Alquran dan kitab kuning menggunakan metode tamyiz, bulan Ramadan ini Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gombong, Kebumen, kembali menggelar pelatihan serupa. Training angkatan II yang dijadwalkan berlangsung pada 23-30 Juli itu akan diikuti 1.900 peserta. Ketua PCM Gombong, Ir HM Yahya Fuad SE, mengatakan, pelatihan akan digelar secara serentak di beberapa tempat. Yakni di Pondok Pesantren Al Kamal Desa Tambaksari, Kecamatan Kuwarasan sebanyak 400 peserta, Masjid Nur Rohmah Gombong 400 peserta, perguruan Muhammadiyah  1.000 peserta dan gedung pertemuan PPNI Kebumen diikuti sebanyak 110 peserta.

"Trainer dihadirkan dari Indramayu sebanyak tiga orang dengan didampingi 21 trainer dari lokal Kebumen," ujar Ir HM Yahya Fuad SE kepada Suara Merdeka, kemarin. Adapun perguruan Muhammadiyah yang ambil bagian dalam pelatihan itu adalah SMP dan SMA Muhammadiyah Gombong, SD Kreatif Gombong, dan MIM Kalitengah, MI Semondo, MI Klopogodo Kecamatan Gombong dan MI Madureso Kecamatan Kuwarasan. Melalui pelatihan ini, guru maupun siswa muhammadiyah diharapkan bisa terjemah Alquran.

"Metode Tamyiz ke depan akan dimasukkan dalam kurikulum, karena sudah terbukti sangat efektif untuk pembelajaran terjemah Alquran," ujar Yahya Fuad didampingi Ketua PCM Bidang Kader dan Pondok Pesantren, KH T Al Maftuh, Bendahara PCM Suhariyadi, dan Ketua PCM Bidang Majelis Pembina Kesehatan Muhammadiyah (MPKM) Subur Yuswanto. Fuad menambahkan, pelatihan tersebut masih terbuka untuk masyarakat umum. Pendaftaran bisa dilakukan di Toko Sekawan di Jalan Yos Sudarso 492 Gombong. "Melalui metode Tamyiz, belajar terjemah Alquran menjadi sangat mudah dan menyenangkan," imbuhnya.

Sebelumnya PCM Gombong telah menggelar training terjemah Alquran dan kitab kuning dengan pola 100 jam di Pondok Pesantren Al Kamal. Training angkatan I tersebut berlangsung selama 12 hari yakni 28 Juni sampai 9 Juli. Training diikuti sebanyak 400 peserta yang terdiri atas santri Pesantren Al Kamal, santri An Nur Gombong, guru SD, MI, SMP, dan SMA Muhammadiyah, hingga para jamaah masjid.

"Training angkatan II ini, merupakan tindak lanjut dari training angkatan pertama," ujarnya.(J19-78)