KEBUMEN - Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kebumen Cokrominoto SIP MKes mengakui, kompleks Perumahan RSS Jatimulyo Alian, Kebumen, termasuk daerah endemis demam berdarah (DBD).

"Dari data kasus DB di kompleks permuahan RSS tersebut belum termasuk kriteria kejadian luar biasa (KLB). Namun kami akui RSS termasuk daerah endemis," tandas Cokroaminoto yang dihubungi di sela-sela mengikuti Diklat kedinasan, kemarin.

Menurut Cokrominoto, Dinkes meminta masyarakat terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan menguras bak air yang ada di perumahan.

Pihaknya bekerja sama dengan Puskesmas Alian telah melakukan fogging (Pengasapan) selama tiga kali. Terakhir pengasapan dilakukan Senin (27/5) kemarin di lingkungan RW 6 Perumahan RSS Jatimulyo.

Gerakan PSN

Cokroaminoto menuturkan, sejak ditemukan ada kasus DB pihaknya telah menerjunkan petugas Dinkes dan Puskesmas ke RSS Jatimulyo.

Bahkan pengasapan dilakukan di dua RW di kompleks perumahan pegawai tersebut.

"Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan serentak oleh warga pada Sabtu (25/5) lalu dengan didampingi petugas Dinkes dan Puskesmas serta desa," kata dia.

Pihaknya telah menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Masjid Al Muhajirin pada 21 Mei lalu.

Dari pertemuan itu disepakati agar warga secara serentak melakukan gerakan kebersihan dan memberantas sarang nyamuk di lingkungan perumahan.

Petugas Dinkes Kebumen pun telah datang dan memeriksa beberapa rumah yang dihuni penderita DBD. Lokasi yang dicek petugas mulai bak mandi, bak penampungan air hingga tandon air.

Bila tandon air ada di atas dan tidak bisa dikuras karena permanen, Dinkes menganjurkan agar diberi abate.

Sebelumnya warga di Perumahan RSS Jatimulyo mengaku resah setelah menjumpai banyak warga menderita DBD.

Serangan DBD terjadi dua bulan terakhir menyebar di kompleks perumahan mulai yang ada di tengah, bagian barat hingga di bagian tengah, bagian barat hingga di bagian timur atau yang berdekatan dengan Desa Jatimulyo serta lokasinya berupa perbukitan. (B3-91)

sumber : suaramerdeka