KEBUMEN - Meski sampai saat ini belum ditempat, sejumlah perencanaan sudah disiapkan untuk pengembangan Pasar Tumenggungan. Salah satunya memasuki halaman pasar, pengunjung akan dimanjakan oleh taman dengan fasilitas hotspot.

Bahkan menurut Kepala Bidang Pengelolaan pasar pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kebumen Sigit Basuki, guna mendukung wisata kuliner, pada malam hari halaman parkir pasar akan dimanfaatkan sebagai pusat kuliner.

"Yang jelas, untuk mendukung pasar sebagai lokasi wisata belanja Pasar Tumenggungan akan dikelola layaknya pasar modern," ujar Sigit, baru-baru ini.

Diyakini, keberadaan pusat kuliner baru nanti tidak akan mempengaruhi pusat jajanan yang ada di Jalan Sutoyo. "Yang ada di (jalan) Sutoyo tetap berjalan, sedangkan yang ada di pasar juga hidup," imbuhnya.

Pasar Modern

Adapun pasar tradisional yang pembangunannya menelan dana lebih dari Rp 51 miliar itu, rencananya akan diresmikan pada 1 Juli mendatang.

Pada Juni pedagang pasar sudah meninggalkan Stadion Candradimuka dan menempati pasar baru.

Adapun penataan toko, kios, dan los berdasarkan jenis barang dagangan. Pengelolaan pasar tradisional, kata dia, mendasari Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 12 Tahun 2012.

"Dengan begitu, tercipta pasar tradisional yang tertib, teratur, aman, bersih dan sehat," imbuhnya seraya menyebutkan untuk memudahkan pengunjung dan pedagang, Pasar Tumenggungan yang dibangun dua lantai dilengkapi travelator.

Lebih lanjut, Sigit mengatakan selain meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pasar tradisional sebagai penggerak roda perekonomian daerah.

Melalui revitalisasi tersebut akan menciptakan pasar tradisional yang memiliki daya saing terhadap perbelanjaan modern.

Melalui revitalisasi tersebut akan menciptakan pasar tradisional yang memiliki daya saing terhadap perbelanjaan modern.

"Kami optimis Pasar Tumenggungan akan menjadi pasar kebanggaan masyarakat Kebumen," ujar Sigit seraya menyebutkan saat ini sedang dilaksanakan revitalisasi Pasar Kutowinangun dan Pasar Petanahan. (J19-91)

sumber : Suaramerdeka