Bupati Benahi Kecamatan Miskin ; Kuota Kecamatan dan ADD Ditambah



KEBUMEN - Bupati Kebumen H Buyar Winarso SE menyatakan, Pemkab akan terus membenahi kantong kemiskinan di tujuh kecamatan.

Langkah tersebut dengan menambah anggaran alokasi dana desa (ADD) dan Kuota Kecamatan. "Tentu penambahan seperti ADD dan kuota kecaamtan diusahakan tiap tahun mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah serta hasil-hasil program di lapangan," tandas Buyar yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/5).

Sebelumnya, Pimpinan Program LSM Forum Masyarakat Sipil (Formasi) Kebumen H Yusuf Murtiono menyoroti kinerja Pemkab dalam menanggulangi kemiskinan. Sebab sampai saat ini masih ada tujuh kecamatan yang menjadi kantong kemiskinan, yaitu, Kecamatan Padureso, Alian, Rowokele, Sempor, Karanggayam, Karangsambung dan Sadang.

Menurut Buyar, pihaknya menghargai masukan dari Formasi. Namun terkadang apa yang disoroti LSM tersebut sepihak dan kurang berimbang. "Di sisi lain, pembangunan yang dilakukan Pemkab selama ini berjalan secara proporsional dengan memperhatikan skala prioritas daerah."

Naikkan PAD

Buyar menyebutkan upaya menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) dari tahun ke tahun melampaui target. Pada 2010 PAD masih sekitar Rp 68 miliar, pada 2011 naik lagi menjadi Rp 74 miliar, dan 2012 lalu mencapai Rp 112 miliar. "Pihaknya optimis tahun 2013 PAD masih bisa meningkat."

Menurut dia kenaikan PAD akan membawa dampak positif pada sektor lain. Dicontohkan pengembangan wisata Pantai Suwuk di Desa Tambakmulyo Kecamatan Puring. Pada 2012 objek wisata yang baru dipoles tiga tahun terakhir ini didatangi pengunjung sekitar 240.000.

"Bila diasumsikan satu pengunjung membelanjakan uang Rp 10.000 saja, uang yang beredar untuk masyarakat pedagang kaki lima dan penjual makanan di Pantai Suwuk sudah sekitar Rp2,4 miliar. SAya optimis mengembangkan Pantai Suwuk ini akan makin mendatangkan pengunjung," tandas Buyar.

Dia jelaskan pula, APBD Kebumen pada 2013 mencapai Rp 1,6 triliun. Sebagian besar akan tersedot ke prasarana dasar dan belanja publik yang mencapai Rp 460 miliar. (B3-91)

sumber : SM