UMKM Bangun Jaringan Pasar ; Banyak Potensi Siap Dikembangkan
KEBUMEN - Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kebumen terus mendorong para pelaku usaha dengan membangun jaringan pasar.
Salah satu dengan membangun komunikasi antara pelaku industri kecil dengan swalayan modern.
harapannya swalayan modern mau membantu penjualan produk UMKM dengan standar yang telah ditentukan. Demikian disampaikan Kepala dinas Koperasi dan UMKM Kebumen, Drs H Maskhemi M Pd melalui Staf Bidang UMKM, Harsono Hadi saat di konfirmasi, kemarin.
Dia mengatakan, Kebumen memiliki sebanyak 42.784 UMKM yang tersebar di seluruh wilayah bergerak dibidang industri kecil, perdagangan dan jasa. Sayangnya, pelaku usaha masih memiliki keterbatasan, salah satunya pasar.
"Akan diupayakan temu usaha, diikuti pelaku usaha dengan pihak-pihak yang memiliki potensi pasar. Beberapa waktu lalu kami memfasilitasi pelaku usaha dengan Rita Pasaraya dan Pusat Indah Swalayan untuk kepentingan tersebut," ungkapnya.
Untuk mendukung langkah tersebut juga diupayakan pelatihan yang mendukung kegiatan produksi, salah satunya cara mengemas produks untuk menarik pasar. Harapannya, UMKM di Kebumen semakin berkembang dan menyerap tenaga kerja, sehingga tingkat urbanisasi turun. "Jika di desa atau daerah terdapat banyak peluang, otomatis pemuda akan betah di daerahnya," katanya.
Banyak Potensi
Dia menjelaskan, Kebumen memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, salah satunya industri wisata. Perajin pernak-pernik wisata bisa dikembangkan secara serius guna mendukung program pembangunan kawasan wisata.
"Hanya saja, para pelaku usaha harus memiliki ketangguhan dalam menghadapi persaingan pasar yang serba ketat. Usaha bidang kuliner juga masih potensial dikembangkan," kata Maskhemi.
Selain pasar, penguatan UMKM yang perlu dilakukan adalah pemenuhan teknologi untuk mendukung produksi. Sebab, banyak pelaku usaha yang sudah mnemiliki pasar jelas belum mampu memenuhi permintaan, karena kendala teknologi.
Salah satu perajin sabut kelapa, Siswanti (40) warga Desa Rantewringin, Kecamatan Buluspesantren beberapa waktu lalu mengatakan, salah satu potensi yang sudah ada sejak zaman dulu yang perlu dikembangkan adalah kerajinan keset.
"Tingginya permintaan pasar, baik dalam maupun luar negeri, belum sepenuhnya bisa ditangkap dan dimanfaatkan perajin untuk meningkatkan kesejahteraan hidup," kata dia.
Sebab, perajin mengalami kendala teknologi dalam memproduksi kerajinan sabut kelapa. Semua level produksi membuat keset dilakukan secara manual menggunakan tangan. "Akibatnya, kualitas dan jumlah produksinya belum stabil," katanya. (K42-91)
sumber : suaramerdeka