Pedagang Solar Eceran Tetap Bertahan

KEBUMEN  - Pedagang solar eceran tetap bertahan meski larangan semakin gencar dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen. Bahkan, sejumlah pedagang sudah membuka usahanya sejak beberapa tahun lalu.

"Kami Sampai hari ini masih bisa melayani pembelian solar bersubsidi secara eceran kepada masyarakat. Kasihan pelanggan kalau kami sampai menyetop penjualan solar eceran ini," ungkap Suharno (50), pedagang solar eceran di Dukuh Tanuraksan Desa Gemeksekti  Kecamatan/Kabupaten Kebumen, di kedainya, Minggu (28/04/2013).

Banyak konsumen solar di Gemeksekti maupun desa-desa sekitarnya yang telah menjadi pelanggan setianya adalah alasan Suharno untuk bertahan berjualan solar eceran. Diantaranya, pemilik traktor sawah, truk pengangkut pasir, angkutan pedesaan dan usaha pemotongan batu. Para pelanggan itu enggan antri di SPBU yang jaraknya jauh dari desa mereka dan memilih mengecer di kedai Suharno yang berada di tepi jalan raya jurusan Kebumen - Karangsambung. "Mereka biasanya hanya membeli 5 sampai 10 liter saja sesuai kemampuan mereka,dengan harga Rp 5.500,- sampai Rp 6.000,- perliter," jelas Suharno.

Dia mendpatkan solar dari SPBU dengan membeli menggunakan jerigen dengan surat  pengantar pembelian dari Kantor Desa dan Kecamatan setempat. Dalam surat pembelian itu  dicantumkan keterangan bahwa pembelian solar untuk kebutuhan mengoperasikan alat pemotong batu dan penggilingan padi, bukan untuk dijual eceran. Kadang-kadang ia mendapatkan solar  dari pemilik truk yang di tangki bahan bakarnya ada solar cukup banyak.(Dwi) (KRjogja.com)

170587.jpg