Kegemukan dan Merokok Perbesar Risiko Stroke

KEBUMEN-Mereka yang kegemukan dan merokok temyata berisiko terkena stroke. Yang paling kentara yakni hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, gangguan aliran darah sepintas, hiperkoles- terolemia atau meningginya kadar kolesterol darah. Hal itu dikatakan dokter Jamiat dari RSUD Kebumen saat menyampaikan sosialisasi penyakit stroke dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PIIBS) DharmaWanita Kebumen, dikompleks Pendopo Rumah Dinas Bupati Selasa (10/7).

Menurutnya, pada saat stroke, akan terjadi ganguan fungsi otak akibat kematian sel otak atau belum mati namun tidak berfungsi dengan baik. Usaha perlu dilakukan agar sel otak yang tidak berfungsi dengan bai itu jangan samapi mati. Upaya pencegahannya dengan mengontrol atau memodifikasi faktor resiko yang bisa diubah. Faktor risiko yang tidak bisa diubah antara lain umur, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dan serangan stroke sepintas," jelasnya.

Kegemukan dan merokok lanjutnya, merupakan faktor risiko yang bisa diubah. Begitu juga hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung. "Namun, adanya faktor risiko tunggal atau lebih itu tidak menjamin kelak terkena stroke. Tidak adanya faktor risiko pun belum tentu terbebas dari penyakit yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah tersbebut," tutur dia.

Bawa ke RS

Jika ada gejala stroke menurt dia harus segera bawa ke rumah sakit. Semakin cepat diberikan pengbatan yang benar semakin baik hasil yang dicapai. "Dianjurkan, dalam tiga jam sudah mendapat pertolongan (time is brain)," kata Jamiat.

Dalam kesempatan itu juga disampaikan mengenai PHBS oleh Widi Subarkah SKM yang mewakili Dinkes Kebumen. Menurut Widi, PHBS mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan yakni dengan olahraga makan dengan menu seimbang dan menggosok gigi secara teratur. PHBS juga dapat mencegah risiko terjadinya penyakit.

"Diantaranya tidak merokok, tidak minum beralkohol dan Napza, membuang sampah pada tempatnya menggunakan air bersih yang dimasak untuk minum, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar serta melakukan melakukan pencegahan demam berdarah dengan gerakan tiga M. PHBS dapat meilindungi diri dari ancaman penyakit yakni dengan imunisasi serta menjadi anggota suransi kesehatan," jelas dia. (K5-9 1 )

 

Sumber : Koran Suara Merdeka

168525.jpg 168761.jpg DSC_0319.JPG IMG_0726.jpg Picture 381.jpg 168833.jpg